PEMILIHAN KETUA FORUM OSIS SE-JAKARTA
Kandidat 1
Marzio Devian BarathaKandidat 2
Adolf SeaKandidat 3
Erlan GrisshamKandidat 4
Arabella DorothyKandidat 5
Lucy AmberAmanda membaca dengan seksama lembar pemilihan di hadapannya. Pemilihan Ketua Forum itu hanyalah formalitas, karena sebenarnya yang menjalankan dan merancang tetap SMA Laskar sebagai pelaksana.
Ada nama Marzio.
Biarpun Amanda cuek, tetapi ia tidak sepelupa itu sampai tidak ingat nama Marzio.
Dulu, dia sekretaris kelas. Jadi, nggak heran kalau Amanda hafal nama teman sekelasnya.
"Kapan buka pendaftarannya?" tanya Amanda kepada Erlan. Amanda sangat terkejut, karena ia tidak mendapat satupun informasi mengenai pemilihan Ketua Forum tersebut.
"3 hari lalu. Gua yang minta seksi humas untuk buka pendaftarannya." ucap Erlan.
"Kok gue nggak tau?" tanya Amanda dengan raut wajah yang kesal.
"Yaaa, lo udah banyak kontribusi. Jadi, gua minta ke yang lain deh."
Amanda memutar bola matanya malas. Ia tidak suka jika ada yang terjadi di luar rencananya. Apalagi, ada Marzio disitu.
"Gua nggak suka ya kalau ada yang ngubah plan seenak jidat." ucap Amanda dengan ketus lalu meninggalkan Erlan yang terdiam.
Sepanjang perjalanan, Amanda merutuki Erlan yang bertindak tidak konsisten sebagai Ketua Pelaksana.
Amanda berjalan di lorong tanpa tujuan. Kembali ke kelas bukan pilihan yang bagus. Akhirnya, ia memutuskan untuk ke perpustakaan, mencari beberapa buku referensi pembelajaran.
Amanda bermimpi ia akan pergi ke luar negri untuk melanjutkan sekolah di sana. Akan tetapi, hingga saat ini belum ada beasiswa yang menerimanya. Sudah hampir 3 kali ia mencoba, tetapi semuanya menolak.
"Maafin gua ya. Besok kok pemilihannya. Kan besok itu pertemuan pertama Forum kita, jadi kita awali dengan pemilihan aja ya." ucap Erlan yang ternyata menyusul Amanda ke Perpustakaan. Ia sepertinya sedang berusaha membujuk Amanda untuk tidak marah.
"Do your own bussiness."
"Manda, lo nggak pernah kayak gini. Mana prioritas lo sekarang? Ego lo?" tanya Erlan yang justru membuat emosi Amanda memuncak.
bugh..
Amanda memukul meja perpustakaan dengan cukup kencang.
"Gua yang egois atau lu yang labil?" tersirat emosi di mata Amanda.
"Iya.. iya.. maaf. Gua yang akan kontrol langsung ketua Forum nanti deh." bujuk Erlan.
"Whatever."
Lagi-lagi Amanda meninggalkan Erlan sendirian. Amanda memang tidak pernah semarah itu. Mungkin sekedar mengubah rencana tidak akan membuatnya seperti ini. Pasti ada alasan lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miss Independent!
Teen FictionIndependent Girl, keadaan dimana seseorang merasa bahwa tidak membutuhkan siapa pun untuk melakukan apapun. Konsep inilah yang tertanam dalam diri Amanda, gadis yang tertutup. Masa lalu yang terjadi membuat dirinya seperti itu. Tanpa disadari, justr...