S A T U

21 2 0
                                    

Pemandangan kota malam ini sangat indah. Gemerlap cahaya berkedip di sekitar kota, disertai hembusan angin yang sejuk membuat siapa saja terhipnotis dari kegiatan mereka.

hwaaaa.. seorang gadis menggeliat di tengah kesibukannya sebagai sekretaris OSIS.

Sekarang dia sedang berhadapan dengan laptop, seperti biasa. Bahkan, OSIS selalu menjadi prioritasnya. Acara keluarga saja bisa ia lewati karena ada proposal OSIS yang harus ia selesaikan.

Organisasi bukan ajang gue cari nama. Jiwa gua menemukan tempatnya berlabuh di sana.

drrrtttt...
sebuah notifikasi Whatsapp. Amanda segera membuka aplikasi tersebut.

Naysilla
Amaaaaa

rupanya sahabatnya. Ama, panggilan itu spesial dari Naysilla untuk Amanda. Karena kalau manggil Manda, semua orang juga manggil dia gitu. Mainstream banget hehe.

Amanda
Kenapa nayy?

Naysilla
sibuk gaa?

Amanda
ngga kalo buat lo. Kenapa?

-panggilan masuk-

Segera saja Amanda menjawab telepon dari Naysilla, sahabat yang sudah dianggap saudaranya itu.

Setelah hampir sejam Naysilla menyita waktu Amanda untuk bercerita mengenai pacar Naysilla.

Amanda bingung, kenapa ia bisa dipersatukan dengan Naysilla. Padahal, kalau diliat-liat, mereka memiliki kepribadian yang bertolakbelakang.

Amanda yang cuek.
Amanda yang keras.
Amanda yang pendiam.

Anehnya, Naysilla kebalikannya. Hffftt..

Amanda kembali ke kegiatannya. Ia mulai memeriksa hasil kerjanya selama beberapa jam tadi.

"Oke perfect! Gua yakin besok pak Antony mau tandatangan proposal ini." ucap Amanda penuh kepercayaan diri.

Amanda itu perfeksionis kalau mau dibilang. Tidak mungkin ia akan meninggalkan pekerjaannya jika masih ada kesalahan.

Ketika ia berada di masa-masa terakhir jabatannya, ia harus berjuang dan membuahkan hasil maksimal dari tugasnya. Supaya tidak malu-maluin.

Ia juga sudah kelas 12, walau masih semester awal. Sebentar lagi, dia harus menghadapi berbagai ujian. Semangat!

"Papa lagi di mana ya sekarang? gua telpon dulu deh.." segera Amanda membuka ponselnya dan mencari kontak papa nya.

"halo anak papa.." telpon pun tersambung.

Amanda melanjutkan bercengkrama dengan papa kesayangannya. Menurutnya, tidak ada laki-laki di dunia ini yang sekeren dan sebaik papanya.

"yaudah iya pa.. bye. Goodnight!" Sambungan telpon pun terputus.

rupanya, Sagam sedang berada di Malaysia sekarang.

Amanda sudah terbiasa ditinggal sejak kecil. Ketika ia masuk SMP, ia memutuskan untuk tinggal sendiri karena tidak mau menyusahkan tantenya.

Ting.
Enzo added you as a friend.

Amanda mengerutkan keningnya. Ia terlihat kebingungan karena orang itu tidak ia kenal.

Miss Independent!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang