06 warung Bu Ratna

87 5 0
                                    


Mengubah sikap itu tidak semudah membalikkan lembaran koran

Natasya Raina Archer


H

appy reading 😂

Raina berjengit kaget.saat menoleh Raina menemukan seorang laki laki-laki yang rambutnya berwarna Brunette dan acak-acakan, pakaian dikeluarkan, sepatu berwarna abu-abu. Sudah dapat dipastikan bahwa laki-laki  didepannya adalah seorang trouble maker.

Raina langsung membuang muka. Malas bertatap muka dengannya terlebih lagi mereka berdua tak saling kenal.

"Gak!"

"Galak banget!"cowok itu mendekat lalu mengambil buku yang diinginkan Raina"buku ini kan" tanyanya sambil mengangkat buku itu dihadapan Raina.

"Makasih"

"Deon, nama gue Nadeon Virza Mahendra"ucapannya sambil mengulurkan tangannya pada Raina. Raina masih diam enggan membalas uluran tangan Dion lalu pergi begitu saja.

Deon menghela nafas menurunkan tangannya. Lalu berbalik meninggalkan rak khusus novel tersebut, tapi sebuah teriakan membuat langkahnya berhenti.

"Nama gue Raina, makasih bukunya Deon''Deon tersenyum kecil lalu berbalik menatap punggung kecil Raina yang mulai menjauh"sama sama, Raina"

"Untung perpustakaan lagi sepi, Raina"gerutu Deon

Raina berjalan melewati koridor tapi bukannya fokus berjalan Raina malah fokus kepada ponselnya.

Natasya Raina: sesil

Sesil Putri : iya, ada apa?

Natasya Raina : gue kerumah Lo nanti aja ya, pulang sekolah

Sesil Putri : loh, kok tiba-tiba

Natasya Raina : ada urusan, gue         tungguin di gerbang depan ya

Sesil Putri : oh, jangan lama lama nanti aku lumutan 😂

Raina mendengus melihat balasan sesil. Lalu memakai headsetnya memutar lagu kangen - Dewa 19.

Raina menghayati setiap lirik lagu yang ia dengar. Tak terasa air mata meluncur begitu saja dari mata indahnya. Raina memilih jalan menunduk membiarkan air matanya jatuh kelantai. 

Raina menghapus air mata yang membasahi pipinya lalu berjalan melewati koridor dengan wajah angkuh, ini adalah salah satu cara menyembunyikan kesedihannya.

"Raina!!!"

"Raina, tungguin woi!"

Mereka menepuk pundak Raina, membuatnya berhenti dan menatap malas kedua sahabatnya yang sibuk mengatur nafas karena sejak tadi berlari dan beberapa kali memanggil namanya.

"Lo dipanggil - panggilan gak nyaut sih!"teriak Angel lalu menyandarkan tubuhnya ditembok.

Raina menggaguk lalu melepas headset yang ia kenakan."sorry, kenapa?"balas Raina jutek membuat Nanda mendengus kesal.

"Jangan jutek - jutek Raina!katanya mau berubah, jadi berubah gak?"Raina mengangguk tapi tapi ekspresi wajahnya tidak berbah sama sekali."senyum dong, Sri!"

Raina menghela nafas pelan lalu melirik jam tangan dipergelangan tangannya. Raina menggaruk tengkuknya yang tidak gatal"gue duluan, berubahnya dipending dulu gue buru- buru soalnya,bye"

Raina berlari tak menghiraukan teriakan sahabatnya yang memanggil namanya. Yang terpenting sekarang adalah sesil yang menunggunya dari tadi, oh tidak Raina telat 15 menit bagaimana dirinya bisa lupa.

RainSkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang