Chapter 61 - Persiapan

25.2K 3.7K 230
                                    

Di sebuah ruangan nan gelap dan mencengkam hanya di terangi cahaya yang muncul dari kolam yang berada di tengah-tengah ruangan tersebut yang memancarkan cahaya merah yang suram. Tak ada perabotan di ruangan tersebut, hanya ada dinding batu dan sebuah kolam merah darah dengan ratusan kelopak bunga mawar hitam serta sebuah tengkorak manusia yang terus mengeluarkan air ke dalam kolam yang menambah rasa ngeri.

Gemercik air tiba-tiba terdengar dari kolam tersebut dan munculah sesosok berambut putih keluar dari dalam kolam, ia mengibaskan kepalanya untuk menghilangkan air merah tersebut di wajahnya dan mengusah rambut putih panjangnya. Matanya terbuka dan terlihatlah warna merah darah yang sama seperti warna air dalam kolam, ia menyapukan pandangannya dan tidak ada perubahan pada tempatnya berlatih biasanya ketika ia berlatih akan menyebabkan daerah sekitarnya terbakar atau hancur akibat kekuatannya. Kekuatannya sangat besar dan hanya sedikit yang bisa menandinginya namun sayangnya ia terkurung dalam hutan terlarang.

Ia meraih tepi kolam dan keluar dari sana, tubuhnya yang putih pucat bagai mayat terlihat jelas seolah tanpa tanda kehidupan, bahkan tubuhnya terasa dingin bila di sentuh walaupun ia memiliki elemen api sebagai elemen utamanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia meraih tepi kolam dan keluar dari sana, tubuhnya yang putih pucat bagai mayat terlihat jelas seolah tanpa tanda kehidupan, bahkan tubuhnya terasa dingin bila di sentuh walaupun ia memiliki elemen api sebagai elemen utamanya. Ia menyentuh dadanya tepat pada jantungnya berada dan keluarlah sebuah pakaian di tangannya kemudian ia segera mengenakannya. Berbeda dengan orang lain yang memiliki cincin ruang atau elemen ruang untuk menyimpan barang-barang mereka, ia menggunakan batu yang tertanam di jantungnya sebagai media penyimpanan sebab batu itu memiliki banyak fungsi yang hebat dan karena batu inilah ia terkurung dalam tempat ini.

Ia tidak pernah menyesalinya ketika saat itu, karena ia membutuhkan kekuatan batu ini untuk membalaskan dendamnya. Namun, sekarang ia sangat ingin menghancurkan kutukan ini agar bisa bersama Gia dan selalu berada di sisinya.

oOo

"Cepat! Cepat! Sebelah sana belum di pasang!"

"Apakah kau tidak memiliki selera? Memadukan warna emas dengan kuning?"

"Hei yang di sana jangan diam saja, cepat kerjakan bagian kalian!"

"Hati-hati letakan barang itu, awas saja jika pecah."

"Keluarkan mutiara cahaya dari gudang, dan letakan pada setiap sudut!"

"Astaga apakah kau bodoh meletakan mawar hitam disana, kau ingin menakuti Ratu kita?!?!"

"Buang benda mengerikan itu dan ganti dengan yang lebih indah."

"Jangan letakan lukisan tengkorak di sana, itu menyakiti mataku."

Pandangan semua orang mengarah pada Zhouming yang tengah memerintahkan mereka untuk mengatur ulang istana kegelapan, atas perintah Raja Hantu ia menjadi pemimpin saat mendekorasi ulang. Sebenarnya mereka sangat kesal di perintah Zhouming yang sangat cerewet dia tidak seperti Guangli yang kalem namun tegas ketika mengatur pasukan.

"Apa lihat-lihat? Ingin protes? Sana protes dihadapan Master!" Zhouming merasakan tatapan mereka terhadapannya tetapi tidak takut, ia malah menaikan dagu dan bersikap sombong.

The Ghost King Wife : The Singer Princess [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang