1.Pagi

205 74 24
                                    

______...•••...______

_____•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_____•••...•••______

Libur sekolah kali ini sangat membosankan bagi seorang Nasyama, benar-benar tidak ada yang mengajak keluar bahkan untuk hanya sekedar melihat-lihat pemandangan sekitar.

"Pagi ini apa masih sama? Diem dirumah, gak ada yang ngajak jalan-jalan gitu?" gumam Nasya yang bertanya pada dirinya sendiri setelah baru saja selesai membereskan kamarnya.

Baru saja dia duduk diatas kasur yang serba biru muda itu, tiba-tiba diluar kamar ada yg mengetuk pintu."Nasya ayo sarapaann..."

"Iya nda aku nyusul nanti.."

"Gak ada nanti-nanti! Sarapan sekarang ayoo.. Semua udah nungguin" bunda membalas ucapan Nasya lagi.

"Apa tuh nda yang nungguin?" balas Nasya terkekeh kecil sambil berjalan membuka pintu.

"Mang Udin tukang bakso tuhh langganan kamu nungguin." balas bunda yang ikut- ikutan terkekeh kecil.

"Siapa tuh bunda? Aku ga kenal mang Udin. Bilangin jangan nungguin Nasyaa, Nasya gamau bakso pagi pagi gini."

"Apa sih kamu dek bunda becan-" ucapan bunda terpotong karena ada yg memamggil Nasyaa dengan suara yg menggelegar dari arah dapur.

"Caa!!! Disuruh sarapan ajaa lamaa banget si!!! Cepet kesini gaa??!! Atau mau digusur kesininya?!" Kakak yg sangat kejam memang.

"Tuhh.. Kamu denger sendiri kan mereka udah pada nunggu, ayo cepet kita ke bawah. Sebelum kakak kamu beneran gusur kamu hayoo, anak bunda gak boleh mageran pagi-pagi gini." sambung bunda.

"Hadeuh apaan sii gitu amat punya kakak.. Yaudah ayo bunda." balas Nasya menggandeng tangan bundanya lalu beranjak pergi ke meja makan di lantai bawah, lebih tepatnya kitchen bar.

"Heh! Ca lama banget sii kamu!! Jalan dari kamar ke dapur aja kaya perjalanan Bandung-Yogyakarta!" Kak Novan kembali mengomeli Nasya.

"Yaudah si kak, aku udah duduk disini jugaa, masih ajaa ngomel." balas Nasya.

"Ehh, kakak sama adek udah dong kalian debatnyaa..." Ayah menghentikan perdebatan mereka.

"Iya maaf ayah." jawab kakak-adik itu.

Setelah ayah menghentikan perdebatan tadi, mereka semuapun makan bersama. Dan tentunya tanpa kembali berdebat dengan Novan. Lagi pula kan tidak baik makan sambil berbicara.
Makanpun selesai, Nasya membantu bunda mencuci piring. Sedangkan Novan dan ayah sedang menonton tv.

Commitment At ThatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang