8.Rumah Sakit

70 24 14
                                    

Haloo chingu~deul:)
Apa kabar hari ini? Semoga selalu dalam keadaan baik ya...


Happy reading♡

______...•••...______

______••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


______••...•••______





Sesampainya di Rumah Sakit, Nasyama langsung di bawa ke ruang UGD. Karena melihat kondisinya yang lemah, juga darah dari pelipisnya yang tidak berhenti mengalir keluar, mungkin karena luka sebelumnya kembali terbuka?

Novan yang berada di depan pintu, terus mondar-mandir sambil sesekali menjabak rambutnya frustasi.

"Kak, duduk dulu. Tenangin diri lo." ucap Lyra yang duduk di kursi roda.

Bian yang sedari tadi diam langsung berdiri, mengajak Novan duduk. Lalu memberinya sebotol air mineral. "Minum dulu, biar lo gak terlalu gelisah."

Tak lama kemudian, dokter keluar dari ruangan tersebut. Novan dan Bian langsung berdiri dan menghampiri sang dokter.

"Gimana keadaan adik saya dok?"

"Syukurlah adik anda baik-baik saja, daerah pelipisnya dijahit karena lukanya sobek. Untuk saat ini, ia akan segera dipindahkan ke kamar inap."

"Terimakasih dokter."

"Baik, sama-sama. Kalau begitu saya pamit dulu."

Novan dan Bian hanya mengangguk dan sedikit membungkukan badannya dengan tersenyum tipis.

"Yaampun, bersyukur banget Nasya gapapa."

"Btw kak, lo udah telpon bunda sama ayah lo?"

"Ah iya, gue sampe lupa ngabarin mereka."

"Mending lo cepetan kasih tau mereka bang."

"Yaudah gue keluar dulu ya," ucapnya pada Bian.

"Hmm, Ly sekalian gue anter lo ke kamar ya... Lo harus istirahat juga."

"T-tapi Nasya--"

"Tenang aja, Nasya pasti baik-baik aja kok. Biar gue yang nunggu dia, lagian Nasya juga bakal sekamar sama lo." ucap Bian.

Lyra tidak menjawab apa-apa lagi, kini ia menuruti perkataan dua lelaki itu. Kursi roda Lyra di dorong menuju kamar inapnya oleh Novan.

Commitment At ThatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang