4. Ngambek+Cast

128 63 14
                                    

Annyeong chingu~deul!! Makasih udah baca sampai sini♡

Kalo boleh tau kalian baca ini jam berapa?


Happy Reading♡♡

***

"Lo gak kenapa-napa kan Ca?" tanya Rafiski setelah membawa Nasya dari kerumunan yang mencekam tadi, kini mereka sedang berada di taman sekolah yang kebetulan tidak banyak orang kecuali hanya yang berlalu lalang saja.

Nasya yang ditanya hanya menunduk membuat wajahnya terhalangi oleh rambut panjangnya.

"Ca maafin gue, harusnya tadi gue gak lari-lari, maafin gue yaa.." Rafiski berusaha menenangkan Nasya yang tidak berbicara sedikitpun.

"Syaa please jangan gini dong, gue ngerasa makin bersalah nih.." perlahan ia menyingkirkan rambut yang menghalangi wajah Nasya, dan nampaklah Nasya yang sedang menangis, ia tak sanggup lagi menahan air matanya. Bukan lebay, tapi kejadian barusan membuatnya teringat traumanya dulu dan juga ia merasa sangat tertekan ketika banyak  pasang mata yang memperhatikannya tak suka.

Seketika Rafiski menarik Nasya ke dekapannya, ia tahu apa yang dirasakan sahabatnya ini membuat Nasya teringat luka lama yang sampai kini masih belum sembuh seutuhnya. Nasya tidak menolak apa yang dilakukan sahabat kecilnya ini, karena sekarang ia memang sangat membutuhkan sebuah pelukan untuk menenangkannya. Dengan lembut, Rafiski mengusap halus kepala Nasya yang kini tangisnya semakin menjadi.

"Maafin gue fi, gue balik lemah lagi kaya dulu," suara seraknya terdengar pelan.

Rafiski yang mendengar itu menggeleng dan melepaskan dekapannya agar dia bisa menatap Nasya dihadapannya.

"Ngga Ca, lo gak lemah. Lo gak kaya dulu, lo hebat banget bisa bertahan sampai sekarang," Rafiski menepuk pelan pundaknya.

Tanpa mereka sadari, ada seseorang yang memperhatikan interaksi mereka cukup lama. Kemudian pergi begitu saja setelah melihat Nasya berhenti menangis.

•••

"Sya, are you okay?" tanya Lyra disampingnya.

"Apaan? Gue gapapa kok." jawab Nasyama santai.

"Yaudah, syukur deh, btw kak Novan keren banget tadi." ucapan Lyra membuat Nasyama berhenti dari aktivitasnya.

"Kak opan ngapain kakak itu yaa tadi?"

"Gak tau deh, tapi dia bawa kak Ziya buat ngomong berdua gitu."

Nasyama penasaran tentang apa yang dilakukan kakaknya pada kakak kelasnya bernama Ziya itu. Tapi, ia juga tidak begitu peduli, karena moodnya sekarang sedang benar-benar hancur sekarang.

Bel pulang pun berbunyi. Siswa-siswi berhamburan keluar dari kelas mereka masing-masing. Terkecuali dengan Nasyama, ia masih terdiam didalam kelas menunggu kedatangan seseorang.

"Syaa, gue sama Hyuna pulang duluan yaa." pamit Farah melewati kelas Nasya. Kemana Lyra? Tentu saja dia sudah pulang juga, entah ada janji dengan siapa, dia pulang dengan tergesa.

"Caa!!! Yuk pulang, maafin lama yaa... Di kelas gue gurunya kaya gak ikhlas  banget nyuruh pulang." ajak Rafiski sedatangnya di kelas Nasya.

Commitment At ThatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang