5.Terserah

126 60 18
                                    

Anyeong chingu~deul:) Apa kabar semua? Lama gak up nih, ada yang kangen gak?

Ada yang masih bertahan baca sampai sini? Nice! Thank u udah baca sampai sini... Jangan bosen dulu yaa masih ada banyak kejutan di part yang akan datang.

Sebelum baca, jangan lupa vote komen, dan follow aku juga ya♡

Happy Reading♡♡

______...•••...______

______•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

______•••...•••______

Setelah selesai sarapan, Nasyama benar-benar berangkat ke sekolah dengan sang ayah. Novan? Tentu saja dia berangkat naik motor, jadi dia agak santai. Apalagi hari ini tak ada alasan piket kelas agar ke sekolah pagi-pagi.


"Ayah, masa kak Novan ngambek ke Nasya, padahal kemaren kan dia yang ninggalin Nasya duluan," adu Nasya di tengah-tengah perjalanan.

Sang ayah yang sedang menyetir menoleh pada anak gadisnya sebentar, lalu terkekeh mengusak gemas kepala Nasyama.

"Oh, jadi ini yaa penyebabnya anak ayah jadi tom & jerry pagi-pagi?"

"Ihh serius yahh."

"Iya ini serius, jadi gimana cantik?" ucap sang ayah lembut.

"Pokoknya Nasya gak akan minta maaf duluan!"

"Eh kok gitu sii? Cantiknya ayah gak boleh pelit maaf yaa, gak baik." peringat ayah.

"Tapi kan yah, kakak duluan yang bikin masalah sama Nasya," alasannya.

"Udah-udah, pokoknya kamu gak boleh gengsi minta maaf yaa, karena kamu tau gak?" ayah menjeda ucapannya membuat Nasya mengerutkan alisnya, "minta maaf itu gak selalu tentang siapa yang salah. Siapapun yang salah, yang pertama minta maaf dia adalah sejatinya yang paling baik."

Mendengar nasihat sang ayah Nasyama hanya mengangguk-anggukan kepalanya sambil mencebikan bibirnya. Sang ayah yang gemas dengan anak gadisnya itu lalu mencubit pipinya tersenyum.

"Udah sana masuk sekolah, bukannya mau ke perpustakaan dulu yaa?"

"Hmm iya, makasih ya ayah, jangan ngebut-ngebut di jalannya yaa." Nasyama menyalimi ayahnya lalu keluar dari mobil berwarna hitam itu melambaikan tangannya lalu beranjak pergi ke dalam sekolahnya, yang terpampang jelas bernama SMA Mutiara Bangsa.

Commitment At ThatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang