2.My BFF

142 65 11
                                    

______...•••...______

______•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

______•••...•••______

"Emang kenapa? Jaim lo sama mereka? Atau.. jangan-jangan lo mau jadi pacar gue?" tanya Rana membuat Bian yang berjalan didepannya seketika berhenti.


"Ehh buset lo, ngapa berhenti tiba-tiba sii?" Rana kaget karena kepalanya yang sedari tadi menunduk menubruk punggung lebar Bian, seketika Bian berbalik pada Rana.

"Gue sahabat lo, dan selamanya bakal gitu! Gue ga bakalan jatuh cinta sama sahabat gue sendiri," Bian mengatakannya dengan penuh
penekanan. "Dan soal kenapa gue diem daritadi, karena gue cape! Pengen cepet pulang." tanpa basa basi Bian langsung melanjutkan langkahnya tanpa menunggu Rana yang masih mencerna perkataannya.

"Lo gak penasaran sama cewek yang sama kak Novan siapa?" Rana kembali bertanya setelah berjalan lebih cepat dan mensejajarkan langkahnya dengan Bian.

"Gak." jawabnya singkat.

"Kenapa? Dia adkel kita lohh.. Cantik dan berprestasi pastinya. Lo gak mau kenalan?"

"Gak, gue gak penasaran."

•••

Nasya dan Novan pun melanjutkan perjalanannya ke minimarket.

Setibanya disana mereka belanja yang diperlukan saja. Setelah semua yang diperlukan sudah ada didalam keranjang, mereka pun segera membayar ke kasir tentunya. Lalu, mereka pun pulang dengan membawa 3 keresek putih berukuran besar. Nizam membawa 2 keresek dan Nasya hanya 1 saja. Itupun yang paling berat.

"Kak gendong dong! Panas nih, mana berat lagi." Nasya mengipas-ngipaskan tangannya.

"Heh! Ini juga berat, mana dua lagi!! Gak ada gendong-gendong yaa! Badan lo berat kaya dugong!"

"Ishh, adek kecil gini dibilang berat! Nasya harus punya penyakit busung lapar dulu, biar dibilang kurus? Lagian kenapa kakak gak bawa mobil atau motor si?" Nasyama merotasikan bola matanya.

"Olahraga kan," jawabnya lalu pergi meninggalkan sang adik yang masih diam mengipas-ngipas diri dengan tangannya.

•••


Setibanya dirumah Nasyama pergi kedalam membawa sekeresek cemilan yang berat tadi.

Dikamarnya ia mencari sebuah benda yang belum ia pegang sama sekali dari pagi. HP itu adalah benda yang ia cari.

Commitment At ThatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang