6.Camping

110 54 22
                                    

______...•••...______

_____•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_____•••...•••______

Setelah melewati perjalanan yang cukup panjang akhirnya mereka sampai di gunung yang dituju untuk dijadikan tempat camping malam ini sampai besok.

"Aduhh akhirnya sampe juga, punggung gue pegel nih." keluh Rafiski sambil mengelus punggungnya sendiri.

"Gini nih kalo aki-aki so' mau ikut camping," timpal Lyra melirik ke sampingnya

"Ah elah berisik mulu maneh mak lampir!"

"Heh mulutnya jaga fi, ini di gunung, harus jaga etika." peringat Nasyama geram.

"Gak tau nih dua orang daritadi di bus juga gelud mulu heran gue!" tambah Hyuna.

Memang benar didalam bus yang ditempati Nasyama tadi, didalamnya berisi campuran, jadi ada siswa dan siswi. Dan posisinya Rafiski tepat berada diseberang Lyra, sudah dipastikan mereka berisik sekali karena sama-sama tidak bisa diam dan tidak mau kalah.

"Btw, cuman mau ingetin kalian berdua nih," Farah menatap Rafiski dan Lyra bergantian "jangan keseringan gelud kaya gini yaa, nanti jatuh cinta."

Lyra dan Rafiski yang mendengar ucapan Farah mengedikan bahunya saling membuang muka, lalu saling menjauh karena semulanya mereka berdua bersampingan.

"Dih najis!" ucap mereka kompak.

Mereka yang menyimak tertawa bersamaan menertawakan tingkah kedua bocah yang selalu berdebat ini.

"Nasya!"

Nasya menoleh begitu suara berat itu memanggilnya.

"Kenapa kak?"

"Sorry yaa kakak harus bawa mobil sendiri sama guru-guru juga tadi, jadi gak se-bus buat jagain kamu."

"Gapapa bang ada gue," sahut Rafiski tanpa menunggu jawaban Nasya.

"Iya gapapa kok kak, lagian ada sahabat-sahabat aku juga, sama kak Rana juga kan?" jawab Nasyama menatap kakaknya lalu sang kakak hanya berdehem menjawabnya.

"Oh iya satu lagi, aku bukan bocah lagi ya, jadi berhenti ngawasin aku 24/7!" tambah Nasyama.

"Tapi kamu tetep bocah ceroboh di mata kakak Caa," jawab Novan mengusak surai hitam sang adik.

"Buset nih kakak-adek kagak tau tempat mau uwu-uwu depan anak tunggal."

"Diem lo Ly! Sirik aja."

Commitment At ThatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang