O7

1.2K 196 8
                                    

"Lo gak ada niat cari pacar Chris?”

Chan terkekeh mendengar pertanyaan yang terlontar dari Hyunjin. Keduanya kini tengah berada di kafetaria kampus mereka, menunggu jam selanjutnya. Ia menghembuskan asap vapenya yang beraroma coklat jeruk, secara tidak sengaja mengenai wajah Hyunjin yang duduk di hadapannya.

Bibirnya tersenyum simpul, bahunya mengedik acuh, tanda bahwa ia tak begitu tertarik. "Lo sendiri?" Chan berbalik bertanya pada Hyunjin yang tengah menikmati es kopinya. Chan bisa melihat senyuman lebar di wajah Hyunjin yang terasa sekali aura cerianya. Mata tajamnya memperhatikan gerak-gerik Hyunjin secara seksama.

"Cantik." komentarnya ketika lelaki yang sempat menjadi teman seksnya menunjukan foto seorang gadis dari ponsel pintarnya. "Namanya Elly. Anak bisnis inter."

“Kapan dekatnya?" tanya Chan penasaran tentang kisah sahabatnya ini. Chan tersenyum mendengar cerita panjang yang Hyunjin ceritakan padanya bagaimana la dan gadis itu bisa berkenalan dan dekat hingga sekarang. Ia senang, Hyunjinnya sudah mendapatkan pasangan yang menurutnya cukup baik.

Kepala Chan mengangguk paham, tangannya mengusak surai legam Hyunjin. “Kenapa?” Hyunjin bertanya, sedikit keheranan dengan tingkah Chan kali ini. Chan menggeleng dengan senyumannya. “Gak apa. Gue seneng Lo udah menemukan orang yang Lo sayang." jelasnya.

Senyuman ceria Hyunjin benar-benar membuat hatinya menghangat. Tak pernah ia melihat senyuman Hyunjin secerah itu. Ini pertama kalinya Ia melihat Hyunjin tersenyum sebahagia itu. Membuat jantungnya berdebar ketika melihatnya.

Loh? Lo bikin tato? Kok gak bilang Gue?”

Chan kembali tersadar dari lamunan sesaatnya ketika telapak tangannya ditarik Hyunjin. Anak itu pasti melihat tato di nadinya. Sebuah tato dua serigala yang sedang mengasihi. “Tato Lo lucu! Jahat banget gak ngajakin Gue." rengutnya kesal meninju bahu Chan.

Chan terkekeh, "Gue sebenarnya mau ngajakin Lo minggu lalu, tapi Lo gak bisa dihubungi, jadinya Gue bikin sendiri." jelasnya memperhatikan tatonya dengan pandangan tak terdefinisikan.

Raut wajah Hyunjin menggelap, Chan sadar akan hal itu. “Jangan merasa bersalah. Ayo lain kali bikin tato kembaran.” ajaknya mencoba mengembalikan suasana yang sempat meredup.

Kepala Hyunjin menggeleng lesu, “Maunya kayak itu." cicitnya menunjuk tato nadi Chan. Ia merasa sedikit bersalah karena Chan tak kesampaian membuat tato bersama dengannya sebab Ia asik berkencan dengan pacar barunya.

Pucuk kepalanya kembali diusak oleh Chan, membuatnya mengangkat kepalanya, menatap Chan yang tengah tersenyum teduh. Lalu senyumannya kembali terpatri di wajahnya setelah Chan berkata;

"Ayo.”

Chan tersenyum melihat hasil jadi tato di bagian kanan pundak belakang cantik Hyunjin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chan tersenyum melihat hasil jadi tato di bagian kanan pundak belakang cantik Hyunjin. Tato itu nampak indah di tubuh Hyunjin. “Bagus ga?” Hyunjin bertanya dari kursinya, Ia belum bisa melihat hasilnya karena sang penato masih membersihkan tinta tato itu.

"Ya. Cocok di bahu Lo.” jawabnya dengan anggukan kepala, meyakinkan Hyunjin bahwa tatonya tidak buruk sama sekali. Ia mengeluarkan ponselnya lalu memotret punggung indah Hyunjin yang bersandar pada bangku, kemudian menunjukan hasilnya pada Hyunjin.

Senyuman Hyunjin terukir cukup lebar, la puas sekali dengan hasilnya meskipun masih terlihat memerah. Chan tidak membual dengan perkataannya. Tatonya memang cocok sekali di tubuhnya.

Chan memeluk pinggang ramping Hyunjin yang tengah berkaca pada cermin besar di tempat pentatoan itu dari samping. Tubuh atas Hyunjin masih polos tanpa baju. “Lo tau serigala lambang apa?" Chan bertanya menyusuri tato Hyunjin yang masih memerah yang menghasilkan ringisan lirih dari lelaki bertahi lalat itu.

Hyunjin menggeleng, tangannya bertumpu pada bahu serta dada Chan. Ia terus mengagumi tato itu dari pantulan di cermin. "Lambang kesetiaan.” jelas Chan sebelum mengecup bahu Hyunjin dengan lembut dan lama. Maniknya terpejam, menikmati aroma tubuh Hyunjin.

“Gue gak akan pernah meninggalkan Lo, Sam."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
torpe ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang