2화

79 7 0
                                    

Pak Im, selaku ayah dari Nara malam ini ia mengajak putrinya untuk makan  malam bersama rekan kerjanya.

Dari pada sendirian di rumah, Nara memutuskan untuk ikut dengan ayahnya. Menggunakan kaos dan celana jeans itu cukup trendy. Tapi, ayahnya menyuruh Nara memakai dress sehingga ia harus ganti baju lagi.

Nara memakai dress warna biru dengan high heals senada memuat kesan anggun pada Nara.

"Ini baru putri ku" ayah Nara tersenyum melihat cantiknya putri semata wayangnya.

Nara dan ayahnya langsung berangkat menuju restoran yang di tuju, semuanya baik baik saja saat ayah Nara memamerkan putrinya dihadapan rekan kerjanya, sampai bos dari ayahnya pun datang membawa seorang 'pria' di belakangnya.

"Presdir Jeon, apa kabar?" Sambut ayah Nara sambil berbincang, Nara masih menyipitkan matanya, menjelaskan pandangannya bahwa yang ia lihat bukan dia kan?

Betapa terkejutnya Nara saat bos ayahnya duduk dan memperkenalkan pria yang dibelakangnya.

"Ahh.. ini putra sulungku Jeon Wonwoo, kelihatannya seumuran dengan putri mu, menejer Im? Haha" Nara terkejut bukan main, ternyata cowok yang membuat ia penasaran adalah anak dari bos ayahnya yang membuat ia sekolah gratis di Seoul.

Wonwoo seperti sudah mengetahui semuanya, tak ada ekspresi kaget atau apa sedikitpun, tetap saja muka dinginnya menghias di wajahnya. Tetap tampan sih..

Wonwoo duduk di depan Nara membuat Nara sulit bernafas, tapi sebisa mungkin Nara membuat ini baik baik saja.

"Ini sebenarnya rapat, tapi ayah sengaja membawamu, dari pada kau kelaparan di rumah kan haha" bisik ayah Nara kepada putrinya.

"Gak papa kok yah, aku juga bisa belajar bisnis" jawab Nara.

Semua anggota pemegang saham memberi usulannya, semua pendapat di pertimbangkan dengan baik oleh Presdir Jeon.

"Bagaimana pendapatmu Tuan Jeon? Pemilik saham terbesar??" Nara menutup mulutnya yang terbuka akibat terkejut dengan pertanyaan dari Presdir Jeon.

'Pemilik saham terbesar?? Yang artinya dia bisa memiliki perusahaan ini jika pendapatnya selalu baik' pikir Nara.

Wonwoo menarik nafasnya, membaca coretan yang ia buat di kertas yang berada di hadapannya.

"Ayah, maksudku Presdir Jeon.. menurutku kita harus membuat inovasi makanan baru di cabang yang baru agar pembeli merasakan hal yang berbeda di setiap cabangnya"

"Wah.." Nara mengucapkannya dengan pelan, tak menyangka ia bisa mendengarkan ide yang sangat berbeda dari anggota lain.

"Hebat kan? Anak SMA seperti dia punya ide yang sangat bagus.. tapi lihat kelanjutannya" bisik ayah Nara.

"Hmm" Presdir Jeon mempertimbangkan pendapat Wonwoo.

"Apakah seperti itu kita bisa mendapatkan keuntungan? Jika rugi dan konsumen tidak menyukainya? Kau akan menghabiskan biaya modal Jeon Wonwoo, gunakan otak mu!!" Pendapat Wonwoo di tolak mentah mentah oleh ayahnya dengan nada kasar.

Entah kenapa membuat Nara memanas, ayahnya yang melihat putrinya sudah ingin meledak pun menenangkan putrinya agar tidak usah melawan Presdir Jeon.

Wonwoo melempar pulpennya dengan kasar dam mulai memasang muka masam lalu meninggalkan tempat tersebut.

"Abaikan saja dia, kita lanjutkan" jujur saja Nara khawatir dengan Wonwoo, tapi ia di tahan oleh ayahnya agar tidak pergi.

Rapat pun selesai, hidangan seperti Sundubujjige (sup daging) pun di sediakan di atas meja.

Makanannya memang banyak, tapi entah mengapa napsu makan Nara menjadi turun, ayahnya yang kunjung tidak kembali setelah tadi ke toilet pun membuat Nara semakin khawatir.

Nara akhirnya keluar mencari ayahnya yang ternyata sedang mengobrol dengan Wonwoo, entah apa yang ayahnya bicarakan sehingga Wonwoo bisa tersenyum dan tertawa bersama ayah Nara.

"Oh, Im Nara" Wonwoo menyadari kehadiran Nara dan tersenyum menyapanya.

'kesurupan apa dia??' Batin Nara.

TBC.

Winter Bear [Jeon Wonwoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang