Echa terbangun dari tidurnya karena suara alarm, ia mematikan alarm diatas nakas dan mulai bangkit.
Masih jam 5 subuh
Menatap suami--Mark yang masih tertidur pulas. Wajah damainya adalah bagian yang ia sukai.
Echa berjalan menuju box bayi yang tak jauh dari ranjangnya. Mengecek sebentar sang buah hati yang masih tidur.
Ia berjalan menuju kamar mandi untuk mencuci mukanya dan menggosok gigi sebelum turun ke dapur untuk memasak guna sarapan dan bekal untuk Mark berkerja.
Seelah satu jam berkutat di dapur, ia telah menuntaskan masakannya dan melirik jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 6 lebih 10 menit.
Ia menaiki tangga menuju kamarnya dan Mark. Setelah membuka pintu kamar sang suami masih betah bergelung dengan selimutnya.
"Papa, bangun" Echa mengguncang lengan Mark pelan. Namun Mark masih belum bangun.
"Papa, ayo bangun dong. Nanti telat ke kantornya"
"Emh, 10 menit lagi, Ma" gumam Mark dengan mata yang masih tertutup lalu ia berbalik posisi membelakangi Echa.
Echa menatap malas pada sang suami, selalu saja seperti ini, susah sekali dibangunin. Namun bukan Echa bila tidak punya 1000 ide.
"Kalo kamu nggak bangun sekarang, semua semangka yang ada di kulkas aku bagikan ke tetangga"
Mark membuka matanya lebar-lebar.
"Iya iya ini aku bangun" dengan terpaksa Mark mendudukan dirinya dengan mata sesekali terpejam.Echa jengah melihat Mark yang enggan segera kekamar mandi. Ia pun dengan kesal menarik pergelangan Mark. "Buruan Mandi!"
"Kiss morningnya mana?" tanya Mark pada Echa.
"Nggak ada kiss morning kalo kamu belum mandi!" Tolak Echa.
"Berarti kalo udah mandi boleh minta lebih dong?"
"Mau mandi aja banyak maunya nih orang!"
Mark terkekeh, gemas sekali dengan istrinya yang suka mengomel.
Sebelum memasuki kamar mandi, Mark menangkup pipi Echa dan mengecup bibir cherry Echa secepat kilat lalu berlari ke kamar mandi untuk menghindari amukan Echa.
"Ya Mark!"
--
"Nanti lembur?" Echa bertanya dengan memangku bayinya untuk disusui, setelah meneriaki Mark tadi dan beberapa detik kemudian sang bayi menangis. Mungkin karena terkejut dengan teriakan Echa.
Suaminya yang berada di seberang meja makan lahap sekali memakan sayur asem dengan udang crispy yang Echa buat tadi.
"Enggak, hari ini agak lenggang. Mungkin pulang sorean" jawab Mark.
Echa hanya mengangguk saja. Lalu menatap putranya yang juga tengah menatapnya dengan mata bulatnya.
"Aku selesai." Mark mulai bangkit dari kursinya dan mengambil tisu untuk mengelap bibirnya.
"Bekalnya udah aku siapin, jangan telat makan!"
"Iya, aku mana pernah ngga makan bekal dari kamu. Masakan istriku emang nomor 1. Restoran mewah mah kalah sama masakan kamu"
"Berlebihan kamu" cibir Echa
Mark mengambil tas kerjanya yang berada di ruang tengah lalu kembali ke meja makan untuk berpamitan pada istri dan anaknya.
"Aku berangkat dulu ya," Echa memejamkan matanya saat Mark mencium lama keningnya.
"Papa berangkat dulu ya nak. Leo jangan nakal ya." Mark membungkuk untuk mencium pipi gembil anaknya yang masih menyusu. Leo melepaskan puting ibunya dan memegang kedua pipi ayahnya.
"Pahh" ucap Leo yang mana langsung di hadiahi kecupan bertubi-tubi dari sang ayah.
"Udah ya, papa berangkat dulu." Sebelum pergi Mark mengusap rambut Echa.
"Hati-hati pa, jangan ngebut!"
"Iya"
.
.
.
.
CastDevian Mark Pratama (26th)
Alena Echa Madison (23th)
Alden Leo Ricolas (1.5th)
---Thx for reading!
-jen