berduaan

2.8K 294 2
                                    

warning: sedikit ada adegan Mature, bila tidak suka harap lewati Chapter ini.
.
.
.
.

Echa terbangun agak siang di hari minggu, memang ia sengaja bangun terlambat lagipula Mark libur berkerja dan Leo sedang dititipkan dirumah orang tua Mark sejak kemaren.

Ibunya Mark meminjam Leo karena rindu berat dengan cucunya. Mark dan Echa pun menyetujuinya, sedangkan Leo tentu senang sekali bila dirumah nenek dan kakeknya ia akan selalu dimanja dan dibelikan mainan banyak.

Sudah bangun terlambat bukannya segera bangun lalu memasak, Echa malah memeluk suaminya dan menduselkan wajahnya pada dada bidang dada Mark.

Mark yang merasa geli pada daerah dadanya karena perbuatan Echa lantas terbangun dan mengubah posisinya menjadi terlentang sambil meregangkan tubuhnya.

Echa merenggut sebal karena dijauhkan dari spot kesukaannya.

"Papa~!" protes Echa.

Mark yang mengerti langsung merengkuh tubuh istrinya. Echa lantas tersenyum lebar.

Kapan lagi mereka bisa manja manjaan begini tanpa gangguan.

"Papa~ delivery makanan aja ya? Aku males masak"

"Iya terserah kamu." 

Setelah menghabiskan setengah jam untuk cuddle, Echa bangkit dari ranjang lalu menyepol rambut panjangnya.

"Mau kemana?" Tanya Mark.

"Mau mandi" jawab Echa.

Mark pun bangkit lalu menyandarkan punggungnya. Matanya mengikuti arah sang istri yang masuk kedalam kamar mandi.

Mark mengecek hpnya sebentar lalu setelah itu menaruhnya di nakas, dan berjalan kearah kamar mandi.

Iya, Mark mau menyusul Echa untuk mandi bersama. Toh juga Echa tidak protes asalkan hanya mandi pada umumnya, atau kadang mereka berendam bersana, tak berbuat lebih.

Palingan juga Mark yang grepe grepe doang.

Hehehe

---

Setelah selesai mandi bersama, mereka turun kebawah dan Mark mendudukan dirinya di sofa ruang keluarga, sedangkan Echa menuju dapur untuk membuat jus semangka untuknya dan Mark.

Kemudian Echa datang dengan 2 gelas jus semangka kesukaan Mark lalu duduk di sebelah Mark.

Mark sudah menegak Jus favoritnya itu hingga tinggal setengah.

"Pinjem Hp kamu buat delivery makan"

Mark langsung menyodorkan HP nya pada Echa.

"Mau makan apa nih?" Tanya Echa sambil men scroll menu makanan pada aplikasi gofud.

"Terserah kamu aja, sekalian pesen buat makan siang sama malem"

Echa mengangguk, matanya fokus untuk memilih menu makanan.
Saking fokusnya ia juga tak sadar bila pahanya sudah menjadi bantal oleh sang suami.

---

Setelah makan, mereka memutuskan untuk kembali rebahan di kasur lipat yang sudah Echa siapkan di ruang tamu dengan beberapa camilan dan juga layar tv didepan mereka menampilkan drakor yang sedang trending.

Hanya Echa yang serius menonton drakor tersebut, sedangkan Mark malah menenggelamkan wajahnya di ceruk leher echa, mengendusnya hingga membuat Mark candu.

"Mark, jangan di gigit!" gerutu Echa saat Mark menggigit lehernya.

"Hehe kelepasan," Mark menyengir membuat Echa malas menatap wajah Mark.

"Mark! Geseran dikit, ini aku sempit!"

Bukannya bergeser, Mark malah mengukung tubuh Echa.

"Kamu mau ngapain?" Tanya Echa was-was lalu menggesek lututnya dengan selangkangan Mark yang ternyata sudah mengeras.

Waduh, tanda-tanda nih- batin Echa

"Aakh" desah Mark lalu menindih tubuh Echa.

"Cha, main yuk?" Bisik Mark di telinga Echa.

Echa mendorong bahu Mark sekuat tenaga lalu ia segera bangkit.

"Enggak!" Tolak Echa.

"Please, Cha, satu ronde doang." Wajah Mark memelas.

"Gabisa Mark! Aku lagi ga mood ngelakuin itu, maaf.."

Seketika wajah mark semakin cemberut, gagal sudah meminta jatah. Ia juga tak mau memaksa sang istri.

Echa yang melihat jadi kasihan, udah terhitung satu bulan mereka tak melakukan hubungan badan. Tapi ya gimana lagi, Echa sedang tidak mood melakukan itu.

"Mark... gimana kalo handjob aja?"

Mark langsung menatap echa dengan mata berbinar.

"Seriusan?"

"Hu'um," echa hanya mengangguk.

"Yaudah gapapa deh, udah ngilu banget ini, duh"

Mereka kembali berbaring dengan berhadap-hadapan. Lalu mark memeluk echa dan menyembunyikan wajahnya di leher echa. Sedangkan tangan echa sudah menyelinap kedalam celana Mark.

Mark menggeram ketika jemari Echa memengang kejantanannya.

"Keras banget, kayak batu"

Tangan echa mulai bekerja didalam sana diikuti desahan Mark yang mengalun.

---

Huhuhu aku nulis apaan ini 😭 maafkan :(

Thx for reading!

-jen

Dulce FamiliaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang