CTA Chapter 09 (kepergok oleh henri)

513 7 2
                                    

Assalamualaikum

Selamat datang readhers
Selamat membaca

Jangan lupa beri vote dan komen ya serta ikuti author

Biar author kasih tahu episode 1 - 8 nya biar enak membacanya

Lanjutan :

Deva dan A'la berpandangan, saling menatap satu sama lain, benih cinta yang timbul sejak lama, bukannya bosan yang dilanda akan tetapi,semakin kuat rasa cinta Deva dengan A'la begitu sebaliknya.

Deva mengambil tangan A'la dan ditaruh di hati deva,
"A' jangan tinggalin Deva ya" ujar Deva
"A'a tak akan meninggalkan mu Deva, a'a sangat mencintaimu, a'a ingin kita berada di surga bersama, dunia kita lalui akhirat kita nikmati, semoga kita diridhai Allah va"

Tak dirasa air mata Deva jatuh ketika mendengar perkataan tersebut.
Deva melambungkan badannya dan bersipuh kebadan A'la, bagai wanita lemah dan tak berdaya, seperti itu yang dirasa oleh Deva

"Akan kah seperti itu a', apakah Alloh meridhoi kita? Sedangkan Allah saja membenci hal seperti ini"
" Cinta yang dibuat oleh Alloh dan Alloh pun memberikan kepada setiap ciptaannya, jadi yakinlah deva, kita akan selalu bersama. Kita bisa menjalani tanpa terkendala dengan larangan Alloh, pasti bisa dan pasti ada jalan Deva"

"A', aku sayang padamu, aku cinta padamu a'"
" A'a juga sayang padamu va, kita akan selalu bersama vs, hati kita sudah menyatu"

Deva mendongak menatap wajah a'la, semakin dekat,..
semakin dekat,..
Semakin dekat bibir deva
Bersentuhan dengan bibir a'la
Hanya jarah 1 cm saja jarak diantara bibir mereka,.. hingga..

Scrreeeeeekkkkkk

Suara terdengar pada pintu tenda, terdapat orang masuk.

"Maaf va la, mengganggu, aku hanya mau mengambil handphone itu," ujar Henri yang tersenyum melihat Deva dan A'la sambi menunjuk handphonnya

Serentak membuat Deva & A'la kaget, dan melepas pelukannya.

"Ya hen, ini handphone nya" ujar A'la

"Makasih, aku kesana dulu ya" ujar Hendri tersenyum manis didepan mereka

Sikap Henri membuat  Deva dan A'la penasaran, biasanya orang melihat tingkah orang lain yang tidak biasa bakal kaget munkin syok, lah ini Henri malah senyum2 kelihatan bahagia. Aneh bukan?

Dengan Segera Deva dan A'la bergegas  keluar tenda dan menghampiri mereka, takutnya kepergok berkali-kali.

Deva dan A'la berjalan menghampiri mereka, namun mereka belum berkumpul, masih berada di posisi semula seperti orang berpacaran dengan gandengannya masing2.

Dan akhirnya Deva dan A'la bergabung dengan Andi dan robby menikmati pantainya lagi,

"Kalian berdua soswet amat by" ujar A'la
"Hahaha, apa-apa an si lu la, bikin malu aja," ujar robby

Lah malu?? Tanya Deva dalam hati

"Malu kenapa? Apa jangan-jangan?" Tanya A'la

"Apaan si, kalian Lo dari mana? Berduaan pula, sama Mata kamu va kenapa bengkak gitu? Habis nangis? "

Seperti senjata makan tuan, banyak cercaan pertanyaan dari andi yang membuat Deva dan A'la geleng-geleng kepala,

"Gak ada apa2 ndi, mungkin kena pasir pantai tadi" ujar Deva

"Tapi kalian bagai pasang kekasih Lo ndi sama Robby" bisik Deva ke telinga Andi

Dengan sedikit senyum dimuka andi, diapun menjawab.
"Nanti gua mau cerita Ama lu va, hanya sama lu"
" Ada apa ndi? Apa? "
Tanya Deva sambil melirik tajam ke Andi

"Nanti aja va, sekarang waktnya nikmatin pantai ini"

"Okelah ndi,"

Mereka berempat bersenda gurau bersama dan berfoto ria bersama, sedangkan  Henri, Soni, Agus dan Nathan sudah berkumpul juga dengan kegiatan yang sama.

Waktu sudah sangat larut dan mereka bergegas ke tenda untuk membersihkan badan mereka, dan seperti biasa sholat pun menjadi hal utama yang wajib dilakukan.

Tak terasa sudah jam 7, sholat isya pun sudah sembari dilaksanakan, Deva memasak nasi untuk mereka, dan yang lain ada yang bakar ikan, bakar sosis, bakar ayam dan bakar jagung, semua bahan dibawa mereka kecuali ikan dan ayam, karena tadi siang mereka beli disekitran pantai.

Semua makanan sudah tersaji dan mereka menikmati semua makanannya,

"Ini moment yang paling tidak bisa dilupakan" ujar Henri menatap kami semua dan sesaat menatap soni. Dengan senyum khasnya.

Deva tersenyum namun Deva melihat gelagat aneh dari henri?

"Ada apa dengan Henri" batin Deva

"Dan pasti sangat tidak pernah aku lupakan juga hen, save hari Sabtu ini"
Saut nathan.

"Pasti akan kita simpan momen disini" ujar Andi sambil menyodorkan kamera dan Selfi bersama dimalam hari.

Sesaat dengan cengkramaan yang bersahabat, Henri pamit pergi ke toilet.

"Temen2 gue mau ketoilet bentar ya" ujar Henri.
"Iya hen" ujar Andi
"Mau aku temenin hen?" Tanya Soni menatap Henri.
"Ah Ndak usah son" ujar Henri bergegas ketoilet.

Karena Deva penasaran akhirnya Deva juga izin ketoilet.
Pada saat ditoilet Henri berada didalam , sedangkan Deva sudah keluar karena Deva hanya cuci muka saja.

Sesaat setelah Henri keluar Deva menarik tangan Henri dan memulai aksinya.

"Hen boleh nanya sesuatu ndk?" Ujar Deva pelan
"Boleh, nanya apa va" tanya Henri seoalh2 tidak ada apa-apa.

"Apakah kamu tadi melihatku dengan A'la sedang..." Ujar Deva yang dipotong oleh Henri

"Berduaan ditenda kan va" ujar Henri senyum tanpa dosa
"He.he iya, tapi kamu bukannya syok kog malah senyum2, ada apa hen" tanya Deva.

Bersambung

Suka tidak ceritanya?
Berikan komen ya

Agar author tau
Unek2 raders

Sekian terima kasih

Cinta Terlarang Dan AgamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang