CTA Chapter 10 (Antara Deva dan henri)

180 4 0
                                    

Assalamualaikum
Terima kasih
Sudah menjadi readers setia
Famrill
Agar lebih hikmat
Bacanya dari awal ya..
Lihat syaratnya
Diwejangan

Sekian terima kasih

Lanjutan :

"Hehehe, tidak apa2 va, aku senang aja lihat temenku bahagia, kayaknya kamu ada hubungan ya sama A'la?" Ujar Henri

" Emm.. emmm..  anu " jawab Deva Gugub

"Ya, tandanya kamu ada hubungan, gpp kog va tenang aja, aku juga malah seneng kog punya temen seperjuangan juga" saut Henri

"Maksud kamu hen? " Tanya Deva

" jujur va, karena kamu sekarang yang aku percaya, dan dari awal aku juga sudah percaya banget sama kamu, sebenarnya tadi aku juga di tembak sama Soni va, dia yang pertama seorang laki2 yang mengatakan jatuh cinta padaku dan dari matanya itu tak ada kebohongan va, dan semenjak aku putus dari penghianatan, ya perempuan aku  tidak tertarik kepada perempuan dan rasa sakit masih ada va! Dan taukah kamu va Soni yang telah mengisi hari2 ku va semenjak aku putus dulu, dengan perhatian dia berada di sampingku selama ini, dan baru kali ini dia mengatakan sejujurnya padaku, walaupun aku sudah tahu kalau dia suka padaku,"

"Wahh.. terharu aku mendengar ceritamu" ujar Deva dengan senyum kecilnya

"Kamu pantas va mendapat A'la dan A'la pasti bersyukur mendapatkanmu,  kamu ku akui pasangan yang serasi dan selalu mengisi va, bangga aku denganmu" ujar Henri

"Ah.. hen, kamu bisa aja, tapi kamu juga sangat serasi kog hen sama Soni,"  ujar Deva dengan penuh kejujuran.

"Semoga kita semua langgeng ya, walaupun.. banyak yang tidak suka dengan kita" ucap Henri sembari melihatkan muka sedihnya.

"Tidak apa2 hen, Alloh pasti ada jalan terbaik untuk kita, kamu sekarang sahabat sekaligus keluargaku ya" ujar Deva

"Dengan senang hati va" ucap Henri sembari memeluk hangat Deva.

"Va kayaknya Andi juga sama seperti kita deh?, Dia sama Robby kayaknya Deket banget ya?" Tanya Henri

" Kayaknya juga begitu, tapi kamu tadi berfikir gak hen, ntah naluriku dan a'la gmana tapi mengatakan bahwa, kita tadi saling berpasangan Lo, aku dengan a'la, kamu dengan soni, Robby dengan Andi dan Nathan dengan Agus"

"Betul kamu va tadi aku juga sempat berfikir seperti itu sama Soni"

"Ternyata ketika kita sudah jodoh filling kita samaan ya dengan jodoh kita, contohnya aku dengan a'la dan kamu dengan soni" ujar Deva

"Iya va, tapi untuk Nathan kayaknya GG munkin deh kalau dia suka pria juga, karena dia sangat GG suka / benci sama yang namanya gay, padahal cinta tidak memandang gender" ucap Henri

"Tpi tidak ada yang tidak mungkin untuk masalah hati hen, kita doakan aja semoga hati Nathan tidak memandang buruk cinta sejenis, dan bisa2 dia juga akan melakukannya" .

Setelah melakukan perbincangan panjang lebar, akhirnya Henri dan Deva kembali ke camp.

"Hen, va lama amat kalian ketoiletnya" ujar andi

"Hehe, ya maaf " ujar Deva

Deva dan Henri melihat pemandangan tidak enak yang dilakukan oleh wajah a'la juga Soni.

Deva duduk disamping A'la dan Henri duduk disamping soni, mereka berdua heran terhadap sikap keduanya,

" A' ada apa?" Ujar Deva lirih ke A'la"
"Kamu yang ada apa" jawab A'la ketus

Sama halnya dengan Henri yang juga mengatakan kata2 sama kepada soni.

Henri dan Deva berpandang2an dan seperti memberi kode untuk mengatakan kepada pasangannya.

Andi dan yang lain masih senang2 aja menikmati malam itu.

"Sebentar ya temen2 aku mau pergi dulu sama A'la, " ujar Deva
"Iya va hati2," ujar robby

Deva menarik tangan kekar a'la ke tempat sepi, dan kelakuan itu juga sama dilakukan oleh Henri dengan soni.

Dengan tempat berbeda mereka bedua mengungkapkan yang sebenarnya terjadi pada Henri dan Deva ketika ditoilet.

"Kamu kenapa sih a' kayak cemberut gtu?" Tanya Deva

" Ya kamu ngapain peluk2 henri!?" Jawab A'la ketus.

"Kamu cemburu ya a', uhh manisnya kalu cemburu kesayangan Deva ini" ujar Deva sambil menoel pipi A'la.

" Cukup, jelaskan sekarang, aku GG mau ada privasi2 diantara kita"

"Iya2, tapi kalau kamu cemburu sama henri, itu salah besar a', ya memang sih Henri ganteng, tinggi putih, hidungnya mancung, apalagi matanya sipit" ujar Deva menggoda

"Kamu suka? Ambil aja" ketus A'la

"Ye yang lagi cemburu peluk dulu dong a'" ujar Deva

" Gak" ujar A'la

Deva pun menjelaskan tentang pertemuan dengan Henri tadi.
Panjang lebar penjelasan Deva membuat wajah a'la yang tadinya kecut sekarang menjadi senyum bahagia dan langsung memeluk Deva ketika Deva sudah selesai bercerita.

"Jadi benar ya dugaan ku yank" ujar A'la sambil menoel hidung Deva.

" A' ada yang aneh deh" ujar Deva

"Apa yank" tanya A'la sambil melotot ke arah Deva

"Ya.. aneh, tadi disuruh peluk gak mau, sekarang nempel terus kayak prangko!, Ntar dilihatin temen2 gmana?"

"Hehe, gpp enak gini angett" ujar A'la.

"Yaudah yuk a', kembali ke camp, pasti nungguin mereka"

"Baiklah sayank, tapi boleh minta sesuatu gak?"
"Apa itu a'?" Tanya Deva
"Bibirkamu taruh sini dulu" jawab A'la sambil menyentuh pipinya.

Tanpa buang waktu Deva langsung nyosor saja.

"Yaudah ayu a'" ujar Deva

Merekapun kembali dengan wajah bahagia, dan sekejap, Henri pun juga duduk sama dengan wajahnya yang tersenyum lega.

Terima kasih
Sudah membaca cerita author
Jangan lupa vote ya sahabat
Comen juga ya..

Salam dari
Famrill

Sekian
terima kasih

Cinta Terlarang Dan AgamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang