PINDAH RUMAH

125 6 0
                                    

Tak terasa seminggu telah berlalu sejak ayah datang bersama dengan istri dan putranya Devan ke rumah. Setelah kejadian pagi itu, ayah sering datang menemui Citra dan Reina. Walau suasana di antara ayah dan Reina terasa canggung, namun kali ini Reina tak lagi mengabaikan ayah seperti sebelumnya. Dia mencoba untuk bersikap biasa saja di depan ayahnya seperti yang dilakukan Citra.

Untuk merekatkan kembali hubungan antara mereka yang renggang, ayah meminta Citra dan Reina untuk tinggal bersamanya. Sebenarnya, Reina tak mau menerima ajakan ayahnya itu. Dia masih belum siap bila harus tinggal satu rumah dengan wanita yang telah merebut ayahnya. Apalagi, Devan juga tinggal di rumah itu, membuatnya tak tahu harus bagaimana menghadapi Devan. Mengingat hubungan yang terjadi antara dirinya dengan Devan, ia tak yakin apakah perasaannya sukanya itu bisa hilang sepenuhnya dari dalam hatinya. Namun sayangnya, ia terpaksa menerima ajakan ayahnya itu. Mengingat Citra yang berusaha mati-matian membujuknya, tak adil rasanya bila ia lebih mempertahankan egonya dibandingkan dengan keinginan kakaknya itu.

Citra duduk dengan tenang di kasur Reina. Tanganya tampak sibuk melipat pakaian Reina dan memasukkannya ke dalam ransel. Reina sebagai si pemilik pakaian pun tak tinggal diam. Dia turut membantu kakaknya melipat pakaiannya sendiri.

"Terima kasih ya, Rei," ucap Citra tiba-tiba.

"Terima kasih? Terima kasih untuk apa?" tanya Reina bingung.

"Terima kasih karena kamu mau mengalah pada Kakak," ucap Citra menatap Reina.

"Apa maksud Kakak? Aku sama sekali nggak ngerti."

Citra tersenyum kecil, lalu mengelus lembut rambut Reina. "Kakak tau, kamu sebenarnya nggak ingin pindah ke rumah ayah. Apalagi Devan juga tinggal di sana. Tapi karena Kakak, kamu terpaksa menerima ajakan ayah. Maaf ya, Rei. Kakak jadi memaksamu melakukan hal yang nggak kamu inginkan."

Reina tersenyum kecut mendengarnya. Ia sadar betul kalau selama ini yang ia lakukan hanyalah menyusahkan kakaknya saja. Tak pernah sekalipun ia membuat kakaknya itu bahagia. Walaupun yang dilakukannya ini tak sebanding dengan pengorbanan yang dilakukan kakaknya itu, ia rela melakukan apa pun yang bisa membuat kakaknya bahagia.

"Kakak nggak perlu minta maaf ataupun berterima kasih padaku. Apa pun yang Kakak inginkan, aku pasti akan berusaha untuk mewujudkannya. Aku tahu, Kakak ingin keluarga kita kembali utuh seperti dulu. Mungkin saja ini adalah kesempatanku untuk mewujudkan keinginan Kakak itu."

"Sekali lagi terima kasih ya, Rei. Kakak benar-benar bangga padamu. Mungkin kalau ibu masih hidup dan melihatmu seperti ini, Kakak yakin ibu akan bangga padamu." Citra lantas memeluk Reina. Reina telah tumbuh dewasa. Bila saat ini ibunya melihat perkembangan Reina dengan segala cobaan yang menimpanya, ia sangat yakin ibunya akan merasa bangga.

Reina lantas membalas pelukan Citra. Sebenarnya, tanpa kehadiran ayahnya pun, hidupnya sudah terasa sempurna. Memiliki seorang kakak yang sangat menyayanginya dan tak pernah meninggalkannya, itu merupakan sebuah anugerah dan keberuntungan yang tak akan pernah di sia-siakannya.

***

Devan keluar kamar dengan perasaan bingung. Tak biasanya suasana di rumahnya sangat sepi. Walaupun di rumah hanya ada tiga orang saja yang menempati, namun suasana di rumah tak kalah ramainya seperti memiliki sebuah keluarga besar. Ada saja keseruan yang terjadi di dalam rumah. Bila ia tak sedang dimarahi ibunya, ia pasti akan berbuat jahil pada ibunya hingga membuat ibunya kesal dan pada akhirnya mendapat omelan darinya.

Ia lantas berjalan menuju kamar ibunya. Namun, kedua matanya malah mendapati ibunya sedang berdiri sendiri di ambang pintu depan. Wajahnya tampak cemas, terlihat seperti sedang menunggu kedatangan seseorang. Melihat gerak-gerik ibunya yang tak biasanya, ia menjadi penasaran akan sikap ibunya itu. Ia pun akhirnya melangkah menuju pintu depan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 09, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CINTA SI GADIS BUTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang