08

32 12 0
                                    

"Saat mata ku tertutup, dan 1,2,3 ku buka mata ku. Ka harap kau orang pertama yang aku lihat."
.
.
.

ㅡ Secret ㅡ
j u n g j a e h y u n

ㅡ Secret ㅡj u n g j a e h y u n

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-oOo-

Kanaya menyiapkan sarapan untuk Arga dan juga dirinya. Ia sangat senang karena akhirnya dia bisa tinggal bersama adiknya, Arga. Meski mungkin akan terasa singkat.

"Ga, nanti Kakak pesanin kamu taksi yah." ucap Kanaya.

"Gak usah Kak, aku naik angkutan umum ajah." jawab Arga.

"Jangan. Kamu naik taksi aja" bantah Kanaya, dan Arga hanya tersenyum dan mengangguk tanda menerima nya.

Arga sudah pergi sejak beberapa menit yang lalu, dan sekarang Kanaya sedang berada di kamar nya. Hanya membaringkan tubuh nya, mendengar kan lagu, dan memainkan handphonenya. Sebuah pesan muncul di bar notifikasi membuat dirinya segera melihat pesan tersebut.

•••

JDimple

Aya

Iya, Juan?

Nanti malem sibuk gak?

Gk tuh kyak nyah

Mau gak makan malem bareng?

Lo gk sibuk kah?

Gak kok
Jdi gimna?

Ya udah, iya

Gue tunggu di bawah ya

Restoran nya gak akan rame kan?

Aman kok tenang aja

Ya udah

•••

Singkat namun, sebuah senyum sudah terukir jelas di wajah Kanaya sejak notifikasi chat itu muncul beberapa menit. Belum lagi balasan cepat dari kedua nya.

Kanaya segera berlari ke lemarinya, mencari pakaian yang akan ia pakai nanti malam.

"Aishh kenapa milih pakaian aja bingung. Padahal gue cuman mau makan bareng doang, gak lebih" Kanaya menggerutu sendiri, namun dia tetap melanjutkan kesibukannya.

"Ah gue pakai baju biasa aja deh. Nanti kesannya berlebihan lagi." Kanaya melihat-lihat hoodie nya yang tergantung cukup banyak.

"Lagi pula biasanya gue selalu pakai hoodie aja kan kalo ketemu sama mereka. Ah gak juga sih, tapi gapapa lah" gumam Kanaya lagi. Ia pun mengeluarkan sebuah hoodie hitam dan celana jeans, yang langsung ia simpan dia atas meja kosong.

•••

Kanaya sudah memakai baju yang ia pilih di padukan dengan tas putih dan sepatu putih. Ia berjalan keluar setelah berpamitan terlebih dahulu kepada Arga, Kanaya juga sudah memasak sebelum ia pergi agar dia bisa meninggalkan Arga dengan tenang. Arga memang sudah besar, namun Kanaya slalu ingin memanjakannya setiap saat karena rasa khawatir nya terhadap Arga selalu berlebihan.

Kanaya sedikit terkekeh saat tiba di lobby, di sana memang sepi tapi ada seorang lelaki memakai kaos hitam yang tengah berdiri memegangi ponselnya.

"Untung gue pake hoodie, Juan nya juga cuma pakai kaos hitam" Gumam Kanaya dalam hati, sambil tertawa kecil. Mengingat kebodohannya jika harus memakai pakaian yang berlebihan sementara Juan berpenampilan biasa saja.

"Juan"  sapa Kanaya, dan Juan pun melirik ke arah belakang nya.

"Hai Aya, sebentar ya. Gue udah suruh taksi nya untuk ke depan kok." ucap Juan, sementara Kanaya hanya tersenyum menjawab nya.

Selang beberapa menit sebuah mobil terlihat memarkir di depan lobby, Juan dan Kanaya pun menghampiri mobil tersebut. Kanaya dan Juan menaiki mobil tersebut ke sebuah restoran yang cukup jauh dari apartemen mereka.

Sebuah restoran sederhana jika di lihat dari luar tapi saat memasuki restoran tersebut, suasana restoran eropa sangat mendominasi semua isi ruangan. Restoran itu tak terlalu ramai, dan lebih banyak orang asing disini.

Kanaya dan Juan mengambil tempat duduk di pojok ruangan agar Juan tidak terlalu mencolok di sana.

Hanya menunggu beberapa menit, Jua dan Kanaya yang terus mengobrol membuat waktu terasa berlalu begitu cepat. Hidangan sudah berada di meja mereka. Seperti tujuan utama mereka adalah makan malam bersama, mereka makan tanpa banyak bicara.

"Aya" panggil Juan membuat gadis itu melihat kearahnya.

"Gue mau ini jadi kencan pertama kita." Seketika itu juga Kanaya tersedak, membuat Juan sesegera mungkin memberikan minum pada Kanaya.

"Ah bodoh. Kenapa tadi gak pake baju Bagus sih, mana pake kesedak segala. Malu-maluin banget" Gumam Kanaya dalam hatinya.

"Aya, lo gapapa?" tanya Juan yang terlihat panik. Kanaya hanya mengangguk sambil memegangi lehernya.

Hening.

mereka berdua terdiam. Hanya ada suara lagu-lagu yang terputar dan terdengar di seluruh ruangan.

"Jadi gimana?" tanya lagi Juan.

"Juan, apa lo yakin? Lo itu sekarang artis, gue takut kalo ada yang tahu lo punya hubungan sama gue, itu bakal ngerusak nama lo dan tentunya grup band lo." Kanaya mencoba untuk meyakinkan Juan, karena dia juga takut jika pada akhirnya Juan yang terkena masalah.

"Kita bisa jalani ini sama-sama, supaya gak ada yang tahu." ucap Juan.

"Tapi maaf, Juan. Kalo gini caranyaㅡ" Kanaya menarik nafas dan menghembuskan nya kasar, menggantung kalimatnya dan membuat Juan tidak berhenti memperhatikan wanita yang berada di hadapan nya itu.

-oOo-

with love
-mugglefindor-

T H E S E C R E T [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang