13

36 8 0
                                    

"Aku tak pernah ingin mengetahui rahasia orang lain, namun semuanya terbuka begitu saja tanpa aku minta. Bahkan rahasia ku sendiri tak pernah benar-benar tertutup dengan rapat."
.
.
.

ㅡ Secret ㅡ
j u n g j a e h y u n

ㅡ Secret ㅡj u n g j a e h y u n

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-oOo-

Kanaya POV

Hari ini aku sudah menyiapkan diri untuk pergi dari dunia, meninggalkan semua yang aku miliki. Sebenarnya aku juga hanya punya beberapa alasan untuk hidup, namun aku rindu Mama, aku ingin bertemu dengannya.

Operasi akan dimulai beberapa jam lagi, dengan semua tes yang aku lakukan agar aku memungkin untuk melakukan transplantasi jantung pada Arga, begitu pun dengan Arga.

Aku menatap nanar dinding putih yang berada di sampingku. Ingin rasanya aku berpamitan dengan Juan, namun aku tahu dia tak akan menerima apa yang aku lakukan kali ini. Aku tak ingin dia melihat ku tengah seperti ini, aku tak ingin kehadirannya membuat ku goyah dari keputusan ku.

Saat waktu menunjukkan dua jam sebelum operasi, hatiku semakin takut. Hingga air mataku sudah tidak dapat aku bendung lagi, aku menangis di ruangan ini. Sendiri lagi.

Dalam hitungan detik semuanya menggelap, aku tak tahu kenapa. Apa aku sudah mati, tidak mungkin aku belum mendonorkan jantungku. Lantas apa aku pingsan.

Sebuah suara yang memanggil nama ku berkali-kali, terdengar jelas di telingaㅡiya itu suara Juan.

"Aya, bangun Aya. Nay!" aku terperanjat dari tidurku, dan sekarang aku sudah berada di ruangan lain.

"Kanaya, kamu mimpi buruk lagi?" tanya Juan. Aku mengangguk mengiyakan.

Dia memberi ku segelas air putih yang berada di atas nakas. Akhir-akhir ini aku sering memimpikan masa lalu ku. Entah ini sudah yang ke berapa kalinya.

"Besok kita datang ke sana ya, mungkin dia ingin ketemu kamu." ucap Juan, membuat ku tersenyum tipis. Mungkin aku memang merindukan nya.


Pagi hari aku dan Juan pergi ke sebuah pemakaman umum yang memang berada tak jauh dari unit apartemen kami. Aku sudah menikah dengan nya sejak dua tahun yang lalu, aku sudah mempunyai anak laki-laki yang sudah berusia satu tahun.

Aku menatap sebuah nisan yang berada tepat di hadapan ku. Bertuliskan nama Kak Sera disana. Aku menangis, harus nya aku yang dulu pergi tapi dia menggantikan ku.

•••

Saat tiga puluh menit sebelum operasi aku sesekali menatap jam dinding. Aku semakin gelisah, sebenarnya apa yang terjadi. Beberapa jam kemudian, pintu terbuka namun bukan Kak Devan yang berada ambang pintu tetapi Juan.

Dia menghampiri ku, dan membuat aku merasa takut. Apa dia akan marah?namun pikiran ku salah, dia memeluk ku dan menangis tersedu-sedu.

"Kenapa kamu gak bilang? kenapa, Aya?" Juan masih memeluk ku.

"Aku gapapa, Juan. Aku baik-baik aja" ucap ku, aku tak ingin menangis di hadapannya untuk saat ini, aku tak ingin membuat nya semakin sedih.

"Kamu terlalu baik" tegas nya.

"Kak Sena gantiin kamu" ucap Juan berhasil membuat ku tak mengerti dengan apa yang di maksud dari ucapannya.

"Maksud kamu?" aku melepaskan pelukan Juan, ingin tahu apa maksud dari perkataannya.

"Dia kakak dari Arga,Kak Devan semalam menyuruh ku untuk mencari tahu Kakak dari Arga dan meminta ku untuk membawanya ke rumah sakit." ucapan Juan benar-benar membuat ku terkejut.

"Kak Sena udah gak ada, operasi berjalan lancar. Dia sebenarnya tahu kalo Arga adiknya ada bersama kamu, tapi Kak Sena gak tahu kalo Arga punya penyakit seperti itu" kali ini aku tak bisa lagi menahan tangis, mengingat seharusnya aku yang berada di posisi Kak Sena. Aku juga seharusnya tak bahagia atas pengorbanan orang lain, namun entah kenapa saat ini aku mempunyai alasan untuk bertahan yaitu Juan dan Arga.

Satu minggu kemudian, aku melihat Arga sudah mulai membaik. Aku perlahan mulai menceritakan semua kejadian kepadanya. Dia menangis saat itu juga, aku tahu dia pasti terluka karena lagi-lagi dia kehilangan anggota keluarganya. Aku mencoba membuat nya tenang, dan aku berjanji untuk tetap menjaganya sebagai pengganti Kak Sena.

-oOo-

[ COMPLETED ]

Kamis, 23 Juli 2020

T H E S E C R E T [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang