01

95 22 0
                                    

"Terkadang rasa yang sudah lama terpendam, akan terus membesar seiring berjalannya waktu."
.
.
.

ㅡ Secret ㅡ
j u n g j a e h y u n

ㅡ Secret ㅡj u n g j a e h y u n

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-oOo-

Kanaya tak henti-hentinya tersenyum saat membuat dua cangkir coklat panas, dan begitu pun saat dia berjalan menghampiri Juan dan Mahesa yang duduk di sofa ruang tengahnya.

"Lo mah gak bilang mau pindah mau pindah kesini teh." Ucap Mahesa, saat Kanaya duduk bersama mereka berdua.

"Tadinya gue mau buat kejutan gitu ke kalian." Sebuah senyum kotak, terukir di wajah Kanaya.

"Udah berhasil kok kejutan nya, gue aja sampe kaget." tawa kecil keluar dari mulut Juan. Tawa itu benar-benar membuat Kanaya sangat senang mendengar nya, bahkan tak bisa di pungkiri jika ia terus memerhatikan Juan sejak awal, meski tak disadari oleh siapa pun.

"Si mama berarti udah tahu atuh?" tanya Mahesa, sedikit menajamkan matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Si mama berarti udah tahu atuh?" tanya Mahesa, sedikit menajamkan matanya.

"Ya, iyalah." tegas Kanaya. Sesaat dia melihat ke arah Mahesa, namun entah kenapa wajah Juan bagaikan magnet bagi Kanaya, ia masih terus mengaguminya dalam diam.

"Ih licik banget lo." rajuk Mahesa.

"Eh iya, Juan. Kok lo bisa ada di depan si tadi?" tanya Kanaya, dan kembali memfokuskan perhatian nya kepada Juan.

"Itu tadi ada orang yang telpon gue, katanya ada yang pesen makanan, tapi gue ga pesen. Makanya gue datang ke sini, takutnya salah nomer kamar." jelas Juan, meski ia merasa jawaban itu sangat konyol dan tidak masuk akal.

"Gue gak pesen makanan tuh. By the way, lo tinggal di sebelah?" Kanaya terkejut saat mendengar ucapan Juan, begitu pun hatinya yang lebih merasa senang karena mendengar itu.

"Iya, gue tinggal di samping." ucap Juan, sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.

Sementara Mahesa hanya menyimak pembicaraan mereka, dia sama sekali tidak ingin mengganggu pembicaraan Juan dan Kanaya. Ia lebih memilih berpura-pura membuka ponsel nya dari pada harus mengganggu obrolan kedua sahabatnya itu.

T H E S E C R E T [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang