34 11 3
                                    

"Lu gk usah ganggu Jia lagi dih! Dan lagiankan skarang bukan shiftlu!" tegur kak Lea

"Iya dih kak, ya maap" balas Zoe, memang malam shiftku skarang bukan shiftnya, shiftnya jam jam tengah malam.

"Balik sana!" Kak Lea mengusir Zoe, mreka mungkin cocok jika dijadikan kakak adik.

Setelah mengusir Zoe, kak Lea mengelus kepalaku, "Jangan sedih sedih lagi, kamu kuatkan? Jia yg kakak kenal kuat", setelah mengelus kepalaku, kak Lea melepaskan tangannya dari kepalaku dan mengatakan "Kakak pulang ya"

"Iya kak, hati hati" sapaku.

Tak berselang lama jam sudah menunjukkan pukul 2 malam, brarti shiftku sudah berganti dengan Zoe.

Aku mengganti baju ke blakang dan membersihkan diri seperti sikat gigi dan cuci wajah.

"ZOEE!!! GW PULANG YA!!" pamitku dengan suara mengeras.

"Anj, kuping gw. Iya iya gk usah triak triak monkey! Pulanglu sono!"

Aku kluar kearea parkiran di supermarket dan membuka note yg biasa kubawa
1. Pulang sekolah naik qocar✔
2. ̶B̶̶e̶̶k̶̶e̶̶r̶̶j̶̶a̶ ̶d̶̶i̶ ̶r̶̶e̶̶s̶̶t̶̶o̶̶r̶̶a̶̶n̶
3. Bekerja di kasir supermarket✔
4. Menjual minuman di taman

Aku memutar playlistku lagi, kali ini lagunya aku memutar
🎧NCT - Ridin'

Setelah membuka borgol, aku mengayuh sepedaku. Tadi di supermarket, aku sempat membeli gulali 2 buah, ntah knapa aku membeli 2.

Sepedaku terhenti saat melihat ada seseorang yg berpakaian serba hitam dan memakai topi yg warnanya juga hitam.

Aku terkejut dan terhenti, dan memikirkan hal yg tidak tidak. "apakah dia penculik? Apakah dia pengedar organ? Apakah aku akan diculik dan digunakan?". Berbagai macam yg aku pikirkan.

Dia berjalan kearahku, dan aku hanya terdiam membeku. Setelah mendekat kearahku, dia menepuk pundakku, dan aku terlonjak. Dia membuka topinya.

"AAA, AIGO KAMJAGIYAA!!(Astaga aku terkejut!!)" aku langsung mengelus dadaku yg berdebar sangat kencang.

"Knapasi?" tanyanya. Huft, untungnya itu Na Jaemin, pria yg memakai hoodie dan pakaian serba hitam itu Na Jaemin.

"Lu ngapasi pakai serba hitam gini? Mana tengah malem lagi!" aku mendorong badannya

"Ya terserah aku!"

Emm, orang kaya emang beda hawanya. Na Jaemin langsung menarik tanganku, dan sepeda yg aku duduki hampir terjatuh

"Woi ngotak. Gw bawa sepeda ni! Main tarek tarek anak orang aja" tegasku

"Oh maaf maaf"

"Lu gk bawa mobil?" tanyaku

"Gak"

"Naik" ajakku, gak mungkinkan aku membawa sepeda tapi tidak ku kayuh?

"Gk sepedalu buluk. Dan juga aku gk pandai naik sepeda"

"Biar gw yg ngendarain, pakek ngata ngatain pula" aku langsung menarik tangan Na Jaemin untuk duduk di bagian belakang spedaku. Untungnya disitu ada kursi penumpang.

Jika tidak, mungkin Na Jaemin duduk di ban.

Stelah ia menaiki sepedaku aku bertanya pada Nana,
"Mau kmanasi?"

"Jalan jalan" balasnya

"Ya kmana?! Gw mau kerja ni lagi"

"Mau gk, hari ini kerjanya diganti lain hari? Temenin jalan jalan, bosan dirumah, rasanya dikurung sama patung"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GLASS OF MY FEAR[NA JAEMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang