Bukan cinta yang jadi masalah tapi rasa.
-----------
"Sayang ... bangun subuh mandi" sahut Stephanie mengetuk pintu kamar anaknya yang masih terlelap dalam tidurnya
Bukannya bangun Yona malah menutup telinganya dengan bantal. "10 menit lagi bun, nanti Yona bangun" ucap Yona kembali tidur tak menghiraukan ucap bundanya yang dari tadi berusaha membangunkan dia
15 menit kemudian .....
"Bunda!! "
"Mau protes? Bunda ngga bangunin kamu! " tegas Stephanie. Kali-kali dia tegas ia tidak mau anaknya menjadi anak manja
"Yaudah aku mau mandi dulu, Bunda tolong siapin seragamnya hehehe .... " ucap Yona masih sempatnya dia bercanda saat waktu mengejarnya agar tak terlambat
5 menit Yona menghabiskan waktunya di kamar mandi, yang biasanya melamun, diam, main air kini terburu-buru. Di kamar Yona, Stephanie menyiapkan keperluan anak gadisnya ini dan bekal. Setelah kejadian Yona pingsan gara-gara tidak sarapan Stephanie jadi selalu menyuruhnya sarapan terlebih dahulu.
"Bun, Yona berangkat dulu ya ... Assalamualaikum! " ucap Yona sembari menggendong tas ranselnya dan pamit kepada Stephanie. "Iya hati-hati Waalaikumsalam"
•••
Yona mengendarai motornya di atas rata-rata. Jatuh? Tidak di hiraukan Yona, yang ada di pikirannya bel masuk sekolah akan berbunyi sebentar lagi. Di sekolahnya Jessi tampak khawatir sahabatnya sampai saat ini belom kunjung datang padahal waktu sebentar lagi masuk.
"Tuh anak kemana sih? Biasanya dia paling pagi" gumam Jessi dengan raut wajah khawatir dan sering kali dia melirik jam tangannya
Hari ini keberuntungan datang pada Yona. Gerbang sekolahnya masih terbuka, Yona segera masuk dan mempakirkan motornya. Setelah itu, dia berlarian menuju kelasnya sampai di kelas sudah ada guru yang mengajar.
"Assalamualaikum" ucap Yona. Badannya kini gemetar ia takut kena hukuman
"Waalaikumsalam ... loh Yona kamu terlambat? " jawab guru memberhentikan kegiatannya yang sedang menulis
"Ke-kesiangan bu"
"Yasudah kamu boleh duduk, tapi rangkum halaman 101 sampai 121 besok ibu tanya"
"Iya bu, terimakasih"
Untung bu guru ini baik. Yona sangat bersyukur dirinya tak di hukum, Jessi langsung menegur sahabatnya ini.
"Yon. Kok lu bisa kesiangan yang gue kenal nih seorang Yona ngga mungkin kesiangan" tanya Jessi melirik Yona sambil memainkan pulpen di tangannya
"Ih ya terserah gue lah. Mau berangkat pagi siang sore malem yang atur gue lagian lu kenapa khawatir? " ledek Yona sambil menderetkan gigi putihnya
"Khawatir? Ya-ya ngga mungkinlah" Sebenarnya Jessi khawatir pada Yona. Takutnya hal yang tidak di inginkan terjadi
"Cie ... sahabat gue khawatir lagian kalau gue ngga masuk kan masih ada abang Gio yang nemenin" Yona senang jika sahabatnya di ledek-ledek seperti ini. Lagian kalau Jessi pacaran juga tidak apa-apa Yona malah mendukung. Namun, Yona mendapat tatapan sinis dari Jessi
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Kita
Fiksi RemajaYona gadis berparas cantik dengan senyum manisnya mampu memikat kaum adam dalam sekejap. Hingga Yona jatuh cinta dengan seorang lelaki, ketika hubungan mereka sudah dekat justru kedua orang tua mereka menentang hubungan mereka. Apa yang membuat kel...