"Di depan mungkin dia terlihat tidak peduli, padahal dia adalah salah satu orang yang paling khawatir."
***
1. VOTE DULU DONG, UDAH BELUM? GA BOLEH JADI SILENT READERS, YA!!!🤗🤗🤗
2. MAU NANYA APA NIH SAMA AKU? AKU JAWAB. TAPI PERTANYAANNYA YANG NYAMBUNG SAMA CERITA, YA!
***
Syakilla terdiam begitu Marco memeluknya dengan erat. Untuk beberapa detik, jantung Syakilla berdegub dengan sangat cepat. Munafik kalau Syakilla tidak terbawa perasaan.
"Marco!" Panggil Syakilla ketika gadis itu sudah berhasil menyeimbangkan perasaannya.
"Hmm?" sahut Marco lembut. Masih memeluk Syakilla dengan erat.
"Lepasin," ujar Syakilla. Gadis itu berusaha melepaskan diri dari Marco, namun tenaga Marco cukup kuat. Yang begini katanya tadi sakit?
"Ngga mau." Marco menggeleng, "kangen."
"Apaan sih. Lepasin!" Protes Syakilla. Kangen dari Hongkong? Mereka kan setiap hari bertemu.
Bukannya melepaskan, Marco semakin mengeratkan pelukannya seraya tertawa kecil. "Kamu galak kayak biasanya."
"Sama lo doang gue galak."
"That's my girl." Marco menepuk-nepuk pundak Syakilla.
"Marco lo mabuk atau apa, sih?!" Syakilla mendongak, gadis itu menatap tajam ke arah Marco.
Jarak yang hanya terpaut sepuluh senti meter itu membuat Syakilla dapat melihat wajah Marco dengan jelas. Hidung mancungnya, alis hitam tebal, hingga bibir pink yang sekarang sedang melengkung ke arahnya. READERS NGGAK USAH BAYANGIN, GANTENG BANGET POKOKNYA!!!
"Kan kamu ngga suka kalau aku mabuk." Marco tersenyum manis, iris hitamnya menatap Syakilla lekat. Percayalah, saat ini di mata Marco, Syakilla adalah kekasihnya yang sudah meninggal.
"Gue geli, nih!" Syakilla mulai tidak nyaman. Gadis itu menarik dirinya dari pelukan Marco, namun gagal.
"Kamu ngga nyaman, ya?" tanya Marco lembut dengan raut wajah bersalah.
"Iya, lah!" sahut Syakilla, "lo kira gue apaan nyaman dipeluk-peluk kek gini!"
"Tapi kalau dilepasin jangan pergi," ucap Marco memohon. Syakilla tidak habis pikir, mengapa Marco bisa bersikap seolah Syakilla adalah kekasihnya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Scenario : Nefarious (Tersedia di Gramedia)
Ficção AdolescentePernah membayangkan cowok paling keren di seluruh penjuru sekolah tiba-tiba saja membenci kalian tanpa sebab? Itulah yang dirasakan Syakilla saat Marco tiba-tiba membencinya tanpa alasan, bahkan di hari pertama ia menginjakkan kaki di SMA Komet. Bah...