"kenapa masih pengen bertahan sama dia, tae?"
disodorkan pertanyaan begitu oleh jimin, taehyung tidak dapat jawab. tidak pernah terpikir. selama tiga tahun dia jalani saja hubungannya dengan jeongguk seperti pasangan kebanyakan. bertengkar beberapa kali namun kembali berbaikan.
permasalahannya sepele, buat sebagian orang; macam rokok yang susah lepas sekalipun jeongguk beri alasan kalau dia cucuh batang nikotin hanya ketika berkumpul dengan teman-teman nongkrongnya. dia tahu taehyung miliki asma dan tak pernah berani merokok dekat dia. bau asap rokok dia hilangkan dengan parfum atau berganti pakaian terlebih dahulu sebelum bertemu karena taehyung tak pernah suka.
jeongguk pernah diamkan taehyung dua minggu setelah taehyung omeli dia habis-habisan tentang bahaya rokok, yang "bukan cuma kamu doang yang kena dampaknya, gguk. orang-orang di sekitar kamu yang ngehirup asepnya juga!"
jeongguk tahu, jelas tahu. sudah khatam dia karena semua orang yang menentang perokok selalu punya narasi serupa. tapi dia tetap bakar-bakar tembakau linting berbeacukai tinggi itu saat dia sedang tidak bersama taehyung.
pertanyaan jimin seharusnya ditimpakan pula kepada jeongguk, kalau begitu. karena taehyung tak punya jawaban yang benar kokoh. alasannya abstrak, seperti proses berbaikan mereka tiap selesai bertengkar. siapapun yang mengalah duluan turunkan gengsinya, akan datang temui satu sama lain. lalu deklarasikan cinta, bilang sayang, kemudian dilanjut kecup cium lenguh; diam-diam-diam, tembok kosanku tipis. jangan sampai kita ganggu tetangga atau aku tak mau berbaikan denganmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
cecah (mixed)
Fiksi Penggemaryang pendek-pendek sekali gigit. +beberapa pernah dipublikasikan di write.as/ankoratentik