Mami adalah Ratunya

19 1 0
                                    


Keylla turun dari lantai dua dengan pakaian rapi dengan kaos lengan panjang warna pink dan rok span berwarna merah. Mau memikat seorang pria, dirinya sengaja memakai baju bernuansa merah.

"Tumben Mami belum di meja makan." Katanya sambil meletakkan tas dan berjalan ke kamar ibunya.

"Mi!" Keylla memanggil ibunya setelah beberapa ketukan pintunya tidak disahut.

"Bentar" Tuh kan bukan jawaban halus seperti ucapan ratu untuk putri mahkota. Mami bagaikan panglima perang yang pantang pulang sebelum menang.

"Mami ngapain sih? Lama banget persiapannya."

"Mami nanti mau ketemu temen SMP harus terlihat fresh Keyla." Mami menjawab dengan suara lumayan halus dari kamar yang masih tertutup rapat.

"Keylla sarapan dulu ya, Mi. Mau mampir ke rumah Meri soalnya. Nganter titipan budhe kemarin."

"Emang budhemu nitip apa buat Meri?"

"Pisang. Punya kita ada tuh di dapur kotor."

Keylla langsung duduk di meja makannya mengambil seentong nasi, sambal bawang, tempe, telor dadar, dan daun kemangi. Kurang mantep bagaimana coba sepagi ini sudah sarapan lengkap dengan menu nikmat seperti ini. Semoga tak mules nanti kalau kebanyakan makan sambel. Mungkin nanti selesai sarapan harus cuci tangan karena sengaja Keylla makan dengan tangan serta bau sambal cukup menyengat, ah jangan lupa gosok gigi juga takutnya ada sisa cabai yang njangkut di gigi. Akan menjadi contoh buruk nantinya jika dirinya harus menebar senyum dengan gigi bercabe.

Keylla makan dengan tenang pagi ini, setidaknya tak ada omelan mami yang berkoar. Mami masih sibuk menyiapkan diri. Dan lebih baik khusyuk saja menikmati berbagai olahan pagi ini. Selesai sarapan gadis itu langsung mencuci piringnya dan menggosok gigi di kamar mandi yang berada di dekat ruang makan. Kamar mandi yang kadang diperuntukkan tamu dan beberapa orang yang berkunjung. Keylla sedikit merapikan rambut, dirinya bukan termasuk make up addict cukup memakai skin care dari jaman kuliah, ditambah cushion tipis, maskara, dan lipstick. Keylla bukan Meri yang tahu satu persatu fungsi kuas make up. Kulitnya yang putih cukup membuatnya bersyukur karena tak perlu banyak merias diri.

"Gimana penampilan mami?" Sekonyong-konyong Mami sudah berpose cantik di depan kamar mandi. 

Mami benar-benar mengimbangi gaya berpakaiannya. Kulot putih, kemeja pink berlengan lonceng dengan pashmina senada. Jangan lupa sneaker yang dibelinya dari jasa titip karena malas berbelanja.

"Bagus. Mau ketemu siapa sih Mi?"

"Minati, temen SMP mami. Dia udah punya cucu. Kemungkinan ngajak cucunya juga, nah kalau mau ketemu anak kecil kan harus ceria gitu makanya mami pakai warna cerah."

"Terserah mami aja deh, mau bareng sekalian?"

"Gak usah deh, mami gak mau kamu cuekin kalau udah ngobrol sama Meri."

Keylla membalas dengan senyum.

"Mami gak ke kantor nanti?"

"Gak."

"Ya Alloh, Mi udah lama lo gak ke kantor. Mbok ojo panggah nongki ae, golek duwik, Mi."

"Mami masih mau menjalani hobi. Karo dene golek duwik gawe opo?" 

"Modal rabi." Jawab Keylla asal.

Anggarwati28

Begitu sampai di rumah Meri, Keylla langsung mengeluarkan pisang hasil panen budhe. Cukup berat karena cukup banyak juga, sialnya Meri juga lama membuka pintu jadilah dirinya pegal karena membawa pisang.

CALON MANTU MAMITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang