5

4 1 0
                                    

22, Oktober 2019

Langit sudah mulai menampakkan cahayanya. Udara dikota Bandung pun sudah menghangat. April si cantik pemilik mata sipit itu bangun dari tidurnya, mengumpulkan nyawa nya terlebih dahulu sebelum bangkit. Matanya melirik jam menempel di dindingnya.

"Bundaaaaaaaaaa!" tubuhnya langsung berlari menuju pintu, menuruni tangga. Dimeja makan sudah ada Adik dan Bundanya yang sedang menatap dirinya heran.

"Kakak berisik ish, teriak-teriak kayak induk Ayam" ucap  Rani, adik April satu satunya. Usianya baru dua belas tahun, menginjak tiga belas saat Juli nanti. Rani sudah duduk dibangku kelas 1 SMP.

"gandeng maneh!"  Ucap April sengit.

"Kenapa sih Teh pagi-pagi udah teriak?" Teh atau Teteh panggilan khas Orang sunda untuk kakak perempuan.

"Bunda kenapa gak bangunin Teteh, jadi kesiangan kan" tangannya menarik kursi, wajahnya ia tekuk karena sebal.

"Yang tidurnya kemaleman gara-gara ngobrol siapa? Yang berisik cekikikan kayak kunti siapa? Malah nyalahin Bunda" Mata Rani  mengerling tidak setuju dengan Kakaknya yang menyalahkan Bunda Lina.

"Rani aja belum berangkat, masih jam setengah tujuh juga. Masih bisa sekolah" Bunda Lina berujar.

Setelah mendengar penuturan Bunda nya, April langsung berjalan ke kamar mandi.

---♡---

Seorang gadis dengan tas hitam yang digendongnya celingukan kekiri dan kekanan. Pandangannya beralih menatap jam yang melingkar ditangan kirinya 07:05.

Gerbang akan ditutup sebentar lagi, meskipun jarak ke sekolahnya gak jauh-jauh banget, tapi di hari Kamis menemukan angkot di jam segini pasti susah. Angkotnya selalu dipenuhi ibu-ibu yang mau belanja kepasar.

Ini lagi si Sheila, kan biasanya kerumah kalo mau berangkat April membatin.

Pandangannya melirik jam tangan lagi, sudah pukul 7:15. Tangannya mengambil hanphone yang ada pada sakunya, dia mengetikan satu pesan disana.

|To:AuliaAul
|udh masuk belum ul?

Ceklis satu, April dibuat semakin takut ceklis satu, berarti kelasnya Aul udah masuk, kelas gue juga dong, namun tak lama angkot datang, April segera masuk.

"kesiangan lo?" April diam, apa orang didalam angkot ada yang dia kenali? saat naik tadi April hanya melihat ibu-ibu saja, tidak melihat seorang pelajar.

Kepalanya ia tolehkan, disana seorang laki-laki tubuhnya terapit dua ibu-ibu berbadan gemuk, hanya tangan dan matanya saja yang keliatan, tubuhnya hilang ketutup bahu ibu-ibu.

April hanya mengangguk, Angkot yang dinaikinya berhenti disebuah pasar, semua ibu-ibu turun, termasuk ibu-ibu yang mengapit laki-laki itu.

Laki-laki itu langsung menarik nafas panjang sepanjang jalan kenangan, keburu mati itu laki awkw, nafasnya dihembuskan dengan kasar.

"gue kira siapa" April menggeser duduknya menuju ujung, agar tidak menghalangi orang yang mau naik.
"Lo ko naik angkot?" lanjutnya.

Sam, laki-laki itu menatap ke luar "Gue gak bisa ngendarain motor" ucapnya datar tanpa menatap orang yang tadi bertanya.

April diam, bagaimana seorang laki-laki dizaman sekarang tidak bisa mengendarai motor?
Tampan,tinggi, punya bakat, ga bisa ngendarain motor. Manusia memang tidak ada yang sempurna.

Just Friend With You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang