"Yeeeee urusan traktiranmah mau terus dong " ucap Sheila sumringah langsung menyerobot makanan dihadapannya.
"Yassalam"
"Amit dua kali"
"Bukan temen gue"
Begitulah kira kira hujatan untuk Sheila dari teman- temannya.
---♡---
Semua jam pelajaran sudah habis, bel pulangpun sudah berbunyi sejak lima menit yang lalu. Semua siswa sudah pulang, hanya ada beberapa siswa yang masih disekolah.
"Shei si Aul sama Mega mana?"
"Udah di gerbang depan katanya" April hanya mengangguk-anggukan kepalanya, dan mereka pun berjalan menuju gerbang.
"Gue ngambil motor dulu" setelah mengucapkan itu Sheila pergi menuju motornya.
April melanjutkan jalannya sampai akhirnya dia melihat dua sahabatnya sudah nangkring diatas motor. Rencananya mereka mau jalan-jalan dulu.
"Woy,udah stand-by aja" mereka berdua menengok dan sudah ada April disana.
"Sheila gak ikut?" tanya Mega
"ngambil motor dulu" Mega dan Aul hanya mengangguk
tak lama kemudian Sheila datang, dan merekapun berangkat menuju tempat tujuan yaitu kafe.
Mereka berempat memang suka menghabiskan waktu kebersamaan mereka disini di kafe Dusk.
kebetulan jalanan Bandung tidak semacet jalan ibu kota, jadi mereka tidak perlu menghabiskan waktu yang lama untuk sampai.
Setalah memarkirkan kendaraannya mereka langsung masuk. Sesuai dengan nama kafe, interior dalamnya berwarna jingga dengan gradiasi kehitam-hitaman.
Mereka ber-empat berjalan menuju meja paling pojok.
"Gimana urusan perasaan? masih galmove kah?"Sheila menarik kursi untuknya duduk.
"Harus banget nanyain kayak gitu" Ucap April, sebari mengacungkan tangannya untuk memanggil pelayan kafe.
"Mau pesen apa kak?" ucap sang pelayan sopan setelah sampai di meja mereka
"Jus melon nya satu,lo mau pada pesen apa?"
"gue samain aja sama lo" Ucap sheila
"kalian?" tanya April lagi
"samain aja" ucap Aul
"Ga lo apa?"
"Samain aja" dengan gaya kalemnya
"Sianjir, kenapa gak sekalian aja tadi bilang langsung, cape gue nanya satu-satu " matanya mengerling, sebal.
"Jadi jus melonnya empat, makannya?" tanya pelayan lagi
"udah aja mba" giliran Mega yang menjawab.
"pesanannya segera diantar" pelayan itu membungkuk dan tersenyum ramah lalu pergi meninggalkan mereka.
Setelah beberapa menit pelayan itu kembali dengan baki ditangannya, menyimpan minuman di meja dan pergi lagi. gitu aja terus bulakbalik mba:v
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Friend With You
Fiksi RemajaTumbuh dari suka lalu cinta namun berujung menjadi luka Ekspetasi berimaji bahwa dia menjadikanmu pelabuhan namun, realita menunjukkan kenyataan bahwa kau hanya dijadikan pelampiasan Cerita pertama😊 Kata-kata badword saya selipkan🙏 the story is b...