Chapter 08

1.9K 190 4
                                    

-Nash POV-

Aku merebahkan tubuhku di kasur, sambil memandang langit langit kamar. Tiba tiba senyum Lala teringat di otak ku.

Rambut pirangnyaa, mata hijaunya, senyumnyaaa

Aduh senyumnya manis sekali.

'Hey! Apa yang kau pikirkan Nash? Ku rasa aku sudah gila'kata ku dalam hati.

Aku senyum senyum sendiri mengingat Lala. Biasanya aku yang dulu itu dingin jika bertemu dengan orang yang baru kenal. Kenapa sama Lala beda ya.

Di lain tempat

-Lala POV-

Aku langsung membanting tubuh ku ke kasur.

"aaaaaaaaaa!kejadian di bioskop itu!!!"teriak ku.

Untung saja mom dan dad lagi kerja. Aku bisa berteriak. Oh my god kejadian itu membuat jantung ku berdetak dua kali lebih cepat. Apa ini yang namanya jatuh cinta? 'Ih jangan terlalu pede deh la. Belum tentu Nash juga suka sama aku'batin ku.

04.00 pm

Dari pada aku memikirkan dia yang belum pasti dia juga memikirkan aku, mendingan aku bersih bersih aja.

Aku ambil handuk, lalu berjalan ke arah kamar mandi. Berendam mungkin keputusan yang tidak buruk. Aku mengatur suhu air, supaya hangat. Lalu aku berendam. Akuu menarik nafas lalu menenggelamkan kepala ku ke air. Kira kira sudah setengah menit aku berada di dalam air.

Nafas ku tercekat, aku menarik kepala ku ke atas dan langsung mengambil nafas dalam. Setelah selesai berendam aku pun mandi. Setelah mandi tubuhku dililit oleh handuk dan berjalan keluar kamar mandi. Aku memakai baju rumahan ku.

Celana pendek dan kaos warna biru muda bertulisan '#ootd'

07.00 pm

Sudah waktunya makan malam. Aku pun keluar kamar, aku berjalan ke arah dapur. Aku pun memakan makan yang sudah di siap kan oleh mom. Selesai makan aku pun kembali ke kamar ku.

Bosen dengan kegiatan di rumah? Aku juga. Gini nih yang gak enak kalo jadi anak tunggal, huft!-_-

Merasa bosan, aku pun membuka aplikasi twitter dan menscrool timeline. 'Bosannnn!'batin ku

Aku pun memutuskan untuk tidur. Kupejam kan mataku lama kelama aku terlelap.

**

Aku terbangun lebih awal, mungkin katena tadi malam aku tidur tidak terlalu malam.

Aku mengambil handuk, dan berjalan menuju kamar mandi. Setelah selesai mandi, aku memakai celana jeans, sweater rajut berwarna orange bergambar buah jeruk, tas ransel ku, dan sepatu converse hitam ku.

Aku keluar dari kamar, berjalan ke meja makan.

"Pagi mom,dad"kata ku.

"Pagi honey"kata mom dan dad. Mereka tampak serasi."tumben bangun pagi"lanjut dad.

"Memangnya aku se-malas apa sih dad?"kata ku kesal. Dad dan mom hanya terkekeh.

Dad mengantar ku ke sekolah hari ini dengan mobil. 'Kok tumben ya sekolah masih sepi,' batin ku. Aku melihat jam tangan ku. "pantesan aja masih sepi, masih jam segini" guman ku.

Aku pun berjalan di lorong sekolah yang sepi. Geng Cameron sedang berada di lorong itu. Tapi tidak ada Cameronnya. Mau tidak mau aku harus berjalan melewati geng itu, karena lorong itu satu satunya jalan yang untuk menuju ke kelas.

saat aku mau melewati geng itu. Tiba tiba geng itu menyegat ku.

"Jadi kau masih hidup huh?"kata Jessica. (kejadian yang waktu itu ditoilet)

"Mau pergi ke kelas ya"kata Brian.

"Ya"jawab ku jutek.

"Ow ow ow...jangan jutek gitu dong. Kau tidak boleh belajar hari ini. Temani kita bolos"kata Claire

"Bolos? Gak bisa"kata ku kesal.

"Ada yang takut kehilangan beasiswanya ya?kasihann"kata Jessica dengan nada meremehkan. Aku terdiam.

"Kau boleh pergi dari sini setelah kau makan. Kau lapar? Aku punya makanan yang pantas buat mu"kata Claire sambil memegang 1 mangkuk bubur basi. Ewhh.

"Apa kau bilang?! Bubur basi itu pantas buat ku? Tidak. Aku sudah kenyang"kata ku kesal.

"iya itu makanan yang pantas buat mu. Kau harus mencoba!"kata brian.

1 sendok bubur basi itu diarahkan ke mulutku. Tetapi dengan sekuat tenaga aku menahan mulutku supaya tidak terbuka.

.

.

.

.

.

.

A/n: si Lala itu tuh gak miskin gak kaya. Kebutuhan keluarganya tercukupi. Tapi untuk bersekolah orang tua lala tidak bisa menanggung biayanya. Karena biayanya terlalu mahal. Untung saja Lala dapat beasiswa, jadi dia bisa bersekolah disitu.

JANGAN JADI SILENT READERS!!!!

ImpossibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang