Chapter 13

1.2K 107 17
                                    

Minggu ini terasa begitu lama dilalui. Jika aku mempunyai alat pemutar waktu aku ingin minggu ini cepat untuk dilalui. Aku tidak kuat dengan perintah dan mulut Cameron yang cerewet itu. Padahal baru 2 hari aku menuruti perintah Cameron, tapi aku sudah tak tahan dengan sikapnya.

Dia selalu saja memerintahkan aku seperti budaknya. Dia sangat menyebalkan. Dia sudah beberapa kali membuat pipiku memerah. Ugh, aku benci mengakui ini. Aku juga tak tahu kenapa pipiku memerah, seharusnya aku marah dengannya. Oh dan kau harus tahu dia selalu meledekku jika aku blushing. Dia sangat menyebalkan tapi dia juga lucu *eh.

"Lalaa!"

Saat aku sedang menata lokerku, tiba tiba seseorang memanggilku, sepertinya aku tahu suara ini. Kualihkan pandanganku ke orang yang memanggilku.

"Apa lagi?!"jawabku malas sambil menata lokerku kembali.

"Temani aku malam ini jam 8 p.m. aku jemput nanti. Dan tak ada kata penolakan titik." Katanya. Ku kerutkan alisku dan langsung melihatnya dengan kesal. Baru saja aku ingin menjawab, dia sudah pergi duluan. Dasar annoying.

"Ciee yang lagi pendekatan sama Cameron *eh" seseorang datang menghampiriku.

"Ew" kuputar bola mataku sambil mendengus pelan.

***

Sebenarnya dia ingin mengajak ku kemana ya, apakah dia akan mengajakku dinner atau sekedar berjalan jalan. Lah kok aku jadi berharap Cam mengajak ku dinner. Tidak tidak.

"Aku harus pake baju apa?"kata ku sambil sibuk mencari pakaian di lemariku.

Ku ambil ripped jeans dan sweater yang bertuliskan 'PRAYING HATERS'. Rambutku kubiarkan tergerai.

"Lala temanmu sudah menunggu diluar, cepat turun!"kata mom dari lantai bawah

"Iya!"kupakai sepatu converse ku lalu turun kebawah.

Kulihat cam sedang berbincang bincang dengan ibuku. Sok dekat, batinku. Aku pun langsung menarik Cam lalu pamit ke ibuku. Aku memasuki mobil Cam.

"Sebenarnya kita mau kemana si?aku banyak pekerjaan dirumah!"kataku kesal.

"Nanti kau akan tau. Sekarang diam."kata Cam masih fokus mengendarai mobilnya.

Aku menuruti apa maunya. Aku diam dan terus melihat lihat jalan yang kami lewati. Tak lama mobil Cam memasuki kawasan pizza hut.
Apa dia ingin mengajakku makan?, batinku.

"Udah sampai. Ayo cepat turun, jangan melamun."kata Cam disertai senyuman yang aneh. Kemudian Cam mengambil sebuah tas lalu beranjak turun dari mobil. Dia ingin mengajakku makan malam?tumben sekali, batinku.

"Aku akan mengantri, kau carikan tempat duduk"

Aku pun memilih tempat yang dekat dengan jendela. Aku masih tak menyangka Cam mengajakku makan malam. Lumayan lah, kebetulan aku juga belum makan. Tak lama Cam datang dan menempati tempat duduk yang ada di depanku. Dia mengeluarkan beberapa tumpukkan buku dari tasnya. Kemudian buku itu dilemparkan kepadaku.

"Aku mau kau mengerjakan tugasku"kaya Cam dengan santainya. Aku memandangnya dengan muka tak percaya. Ku kira ia ingin mengajakku makan.

"Memang aku ini budakmu apa?"

"Yap, sudah cepat kerjakan"kata Cam sambil memainkan hpnya.

"Ugh,kukira kau ingin mengajakku makan"gerutuku. Cam menyeringai.

Aku pun mulai mengerjakan tugas Cam yang sangat banyak ini.ugh dasar kerjaannya hanya menyusahkan orang saja, batinku. Aku melirik ke arah Cam, dia sedang memakan pizzanya itu. Aku tak menyadari kalau pizzanya sudah datang. Tapi mana punya ku?jangan bilang dia tak membelikannya, ugh, batinku.

"Punyaku mana?kau tak membelikannya?"kataku dengan tatapan tak percaya.

"Selesaikan saja tugasku dulu, baru kau boleh makan"kata Cam masih dengan memainkan handphonenya sambil memakan pizza. Ugh aku seperti budak saat jaman penjajahan, selesaikan tugas dulu baru dikasih makan.

"Lama sekali ngerjain begitu saja, gak becus"kata Cam.

"Nih udah selesai. Bukannya terima kasih malah ngomel ngomel"kataku kesal sembari memutar kedua bola mataku.

"Thanks."kata Cam dengan senyum manisnya disusul dengan memutar kedua bola matanya.

"Jadi mana jatahku?"tanyaku menagih janjinya.

"Itu"kata Cam sambil melirik sebuah pizza yang tinggal 1/6 potong. Aku memberinya tatapan tak percaya sambil mulutku mengatakan 'what?' tanpa bersuara.

"Sialan kau, Cam"

***

Mobil ini berhenti tepat didepan rumahku.
"Terima kasih telah memberiku tugas tanpa imbalan"kuputar bola mataku sambil mendengus pelan. Tiba tiba Cam mencubit pipiku.

"Aw! Lepaskan!"kataku sambil memukul tangannya pelan.

"Iya iya. Thanks sudah menemaniku sambil mengerjakan tugasku" kata Cam disertai dengan senyumnya. Aku hanya memutar bola mataku.

"Bye"kataku sambil berharap tidak akan bertemu lagi orang kayak dia. Aku pun turun dari mobil Cam sambil memegang pipiku yang tadi baru dicubit oleh Cam.

"Lucu"ucap seseorang.

-----------
WEH VOMMENTS JANGAN LUPA.
Hallo ehe.
Ada yang kangen?
Pendek yha?Mangap ya😂😂

Next?➡

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 21, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ImpossibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang