Dua

786 126 38
                                    

Don't forget to leave a comment ;)



↠↞




"ARRGGHHHH!!!!!"



"GRRAAAAAA!!!!"


Akibat suara Chanyeol yang menggema, makhluk buas di hadapannya seketika langsung menyemburkan api merah menyala dari dalam mulutnya. Api itu nyaris mengenai langit-langit gua karena terkejut akan teriakan Chanyeol. Chanyeol yang sedari awal sudah ciut hati spontan meringkuk ke tanah seraya menyilangkan kedua tangannya tepat di depan wajahnya, berharap setidaknya percikan api yang panas itu tak mengenai dirinya.

Tubuh Chanyeol gemetar, ia semakin ketakutan, rasanya pemuda itu tak kuat untuk sekedar berdiri dan pergi meninggalkan gua. Ayolah, lelaki paling tangguh pun akan merasa takut bila berhadapan dengan naga sebesar dan semenyeramkan ini. Terlebih lagi, ini kali pertama Chanyeol melihat naga dari jarak sedekat ini.

Tahu kalau Chanyeol tak bergerak maupun melawan, membuat sang naga sedikit tenang. Ia lalu terlihat berusaha bangkit dari posisi duduknya. Namun karena kurang seimbang, makhluk merah itu malah terjerembab ke tanah. Berulang kali naga itu mencoba dan berulang kali juga ia jatuh. Merasa usahanya berkali-kali telah gagal, pada akhirnya ia merasa penat. Kemudian naga tersebut menyerah dan membaringkan kepalanya tepat disamping Chanyeol yang tengah meringkuk ketakutan.

Sadar kalau sedari tadi tak ada pergerakan, Chanyeol melirik sekilas ke arah kepala naga yang ada di sampingnya. Kelopak matanya tertutup, barangkali ia kelelahan lalu kembali tidur—pikir Chanyeol. Setelah merasa situasinya aman, Chanyeol bergerak mundur. Langkahnya mengendap-endap dengan bunyi yang ia buat sepelan mungkin, takut bila sewaktu-waktu naga itu kembali terbangun. Dan tentu saja Chanyeol akan kembali melanjutkan perjalanannya. Waktunya akan terbuang sia-sia bila ia hanya berdiam diri di gua ini.

Sesaat setelah Chanyeol sudah berada di mulut gua, langkahnya terhenti. Tak lama, ia menolehkan kepalanya ke belakang, memastikan kalau naga itu sudah benar-benar tertidur. Namun yang Chanyeol lihat justru adalah tatapan memelas dari naga tersebut. Kepala besar yang dihiasi tanduk itu terkulai lemas di mulut gua. Manik sayunya seolah mengisyaratkan agar Chanyeol tidak beranjak dari gua. Chanyeol yang sedikit kasihan pun menghela nafas panjang.

"Apa? Ada apa dengan wajahmu?" Naga di hadapannya kembali mencoba untuk bangkit dari tempat, dan lagi-lagi kembali terjatuh. Kepala naga itu tertunduk lesu—membuat Chanyeol bertanya-tanya. Beberapa detik setelahnya, ia baru menyadari bahwa ada sesuatu yang salah dari si naga.

"Kau... tidak bisa berdiri?" Lagi-lagi, pertanyaan Chanyeol hanya dibalas dengan tatapan memelas dari si naga yang ada di hadapannya. Chanyeol pun mulai mencari-cari letak kesalahannya. Kalau dipikir-pikir, gua ini sangat besar, bahkan terbilang cukup luas untuk ruang gerak bagi si naga ini juga. Tak mungkin makhluk ini tidak bisa berdiri hanya karena gua yang terlalu sempit, gumam Chanyeol dalam hati.

Ia mengamati sekujur tubuh naga itu. Dahi Chanyeol mengernyit keheranan kala mendapati bahwa salah satu kaki depan milik naga ini selalu tertekuk kedalam. "Coba berdiri sekali lagi," titah Chanyeol.

Naga itu pun kemudian mencoba untuk kembali bangkit. Benar saja, kaki yang Chanyeol maksud tidak ikut berdiri dan masih tetap tertekuk ke dalam. Karena merasa kesakitan, makhluk buas itu menggeram. Kemudian ia kembali menyemburkan percikan api dari dalam mulutnya tanpa aba-aba, tanda bahwa dirinya merasa tak nyaman.

[12] Dragon HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang