00| Dijodohkan

588 37 129
                                    

Pakabs gengs?

Kembali lagi dengan akoh guys
Cerita ke dua ku dari ATHARETHA.

Siapa disini Readers dari ATHARETHA angkat kaki nya dongg?!

Moga suka ya sama cerita baru nya 👉👈

Yodah happy reading all 💚🍃

***

"Woii! Yang disitu minggir!" Teriak seorang Gadis cantik yang sedang memainkan skeatboard di koridor sekolah.

Dia Silvia Nanda Saputri.

Mata Nanda fokus kedepan, dan tiba ada seorang yang sedang bercakap di telpon yang tak menyadari kehadiran nya. Membuat Nanda hilang kendali.
"EH ITU YANG LAGI TELPONAN AWASSS! "

BRUUK

Nanda terjatuh bersama orang itu,ia meringis ke sakitan memegang pergelangan kaki nya, kemudian berkata pada orang yang ia tabrak tadi.

"Dibilangin minggir juga!! Jatoh kan jadi nya!! " Kesal Nanda tanpa minat menatap orang itu.

"Lo tuli apa gima-Ehh Bu Endang cantik...." Cengenges Nanda.

Nanda pun berakhir di ruang keramat apa lagi kalau bukan ruang BK.

"Ngapain kamu main skeatboard lagi di koridor? Bukan nya skeatboard mu sudah disita? " Tanya Pak Toni - guru BK.

"Lah kan saya kaya pak banyak uang,bukan orang susah yang kere, jadi kalo disita tinggal beli lagi apa susah nya?" Jawab Nanda ditambah Pertanyaan.

Pak Toni memijat pelipis nya,pusing.Tak menyangka ada mahkluk murid seperti Nanda.
Sekolah ini juga bimbang jika mengeluarkan Nanda dari sekolah, karena Nanda termasuk salah satu siswi beprestasi di sekolah ini.

Ceklek

2

orang masuk ke ruangan, dengan beberapa kertas di tangan nya.

"Pak ini data data murid yang seminggu ini terlambat." Ucap orang itu.

Dia Reynand Devan Alvaro dan teman nya Angkasa.

"Wadoh ada pak ketos ges,kasih salam dolo, Assalamualaikum ya ahli kubur" Ucap Nanda sambil menyatukan tangan nya.

"Aduh! Nanda diam dulu." Titah Pak Toni.

"Tapi saya kalo diam ntar dikira orang mati pak makanya harus selalu gerak" Ucap Nanda tapi tak diubris oleh pak Toni.

"Taruh kertas nya disini saja Van" Suruh pak Toni yang diberi anggukan oleh Devan.

"Gini saja,Nanda" Panggil pak Toni.

"Iya kenapa pak? Silvia Nanda Saputri yang cantik disini kok gak kemana mana" Ucap Nanda dengan senyum manis diwajah nya.

"Devan,saya serah kan Nanda pada kamu ya,saya ingin rapat sekarang" Ucap pak Toni kemudian meninggal kan Devan dan Nanda dalam ruang BK.

Seketika senyum Nanda menghilang saat pak Toni bilang begitu.

Nanda serta Devan Menatap kepergian pak Toni.

Nanda storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang