05| Hp baru

160 18 10
                                    

Kangen yah?

sebelum nya maaf aku belum bisa up cerita ATHARETHA 😭🙏 dikarena kan aku lagi revisi

maaf bangetttt baru bisa up sekarang di karena kan aku sibuk dengan dunia ku ditambah beberapa masalah yang membuat aku jadi mager nulis

maaf banget klo author banyak salah

HAI SEMUA NYA AKU MAU BILANG GANTI PANGGILAN AUTHOR UNTUK KU JADI AY AJA YAH!!!!!

Maaf kan klo maaf ku basi buat kalian 😭🙏

selamat membaca semua <3

Gadis itu terkekeh kecil melihat ancaman lelaki di depan nya, dia pikir diri nya takut dengan ancaman sampah itu? 

"Silahkan gua juga pengen coba gimana rasa nya dicium sama ketos, oh bukan ketos tapi calon suami" tantang Nanda dengan menyentuh jari telunjuk nya di ujung bibir devan sambil memberi  tatapan meremeh kan.

Devan kini terdiam, apakah gadis itu serius?

"Takut lo?"  Tanya Nanda diiringi tawa kecil.

Devan menatap kedua mata Nanda dengan tajam. Ia tak suka di remehkan, tapi ia tak mau mengambi resiko, Hello!!! lelaki mana yang tidak akan khilaf jika semakin di pancing? jangan lupa Devan lelaki normal.

Dengan gerakan cepat lelaki itu mengangkat tengkuk Nanda agar dapat ia gapai, mendekat kan wajah nya ke wajah gadis itu, membuat muka Nanda merah padam.

"Woe!!!!!"

Gadis itu reflek melotot dan mendorong dada Devan membut lelaki itu termundur, tetapi hanya beberapa langkah, Devan menahan tangan Nanda kemudian menarik lagi kearah nya membuat gadis itu mau tak mau memeluk Devan.

"Lo- Lo se serius mau ci...cium gua?!"
Tanya Nanda khawatir dengan muka pucat.

"Bukan nya elo yang mau?" tanya Devan.

"Le lepas!" ia menginjak kaki Devan membuat lekaki itu kesakitan, reflek mengangkat kaki nya yang di injak, Nanda yang merasa mendapat kesempatan gadis itu kabur lari keluar meninggal kan Devan sendirian di ruang OSIS.

***

Nanda berlari lari takut jika Devan mengejar nya, Ia berhenti pinggir lapangan tepat dimana Dhea berada yang selepas selesai olahraga.

"Gila lu habis dari mana Nan?" Tanya Dhea yang melihat Nanda duduk di samping nya.

"Gua di tahan di ruang OSIS sumpah gua hampir dicium sama Devan anjrit"

"HEH MULUT NYA!" Tegur Dhea,ia mengingat kan perjanjian antara Nanda dan Kak Lea.

Nanda memutar bola mata nya, ia tak peduli dengan janji itu, jika tidak ada orang yang bersangkutan tidak apa kan melanggar?

"Bodo amat"

"Tapi lo serius? gila, tapi gak papa sih kan bentar lagi sah juga" Ucap Dhea sambil tersenyum menggoda Nanda.

Plak

"Jan nyaring nyaring bego!" Pukul Nanda di paha Dhea sambil berbisik tertahan.

"Gila kasar banget lo! klo mau kasar sama suami lo aja entar di kasur noh!"

"Anjir pikiran lo liar!"

"Kok bisa hampir di cium lo? Oh iya, lu udah ngejalanin hukuman?" Tanya Nanda.

"Nah itu masalah nya, gua disuruh bersihin perpus kan perpus besar tuh kamar gua aja kalah gede nya jelas lah gua mager sumpah, jadi gua tolak terus dia ngancam atau gak dicium ya udah gua bilang 'Coba aja klo berani' Kira kira gitu lah trus gua injek kaki nya kabur deh" Jelas Nanda tentang skandal di ruang OSIS tadi.

Nanda storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang