-•2•-

2.8K 350 46
                                    

Maaf karena up datenya mulai ga nyambung ama alurnya qwq
Ane sedang berusaha..

A/n: ayyo.. ini sudah di revisi.. tapi keknya tetep sama aja kaga nyambung

Jangan lupa tinggalkan jejak 🌟 :D
(Gw maksa.)

(Y/n) pov

Pada akhirnya, Zenitsu meninggalkan ku berdua dengan pilar matahari ini, dia sama sekali tidak berubah, yang benar saja.

"Etto.. bagaimana dengan misimu ? Berjalan lancar ?"

Tanjirou memulai percakapannya denganku agar suasana ketika berjalan ke kediamannya tidak serasa canggung //jujur, yg canggung disini adalah authornya, karena udah lupa alur//

Aku menghela nafas, menenangkan diri kemudian menatap ke arah lawab bicaraku
"Tentu saja berantakan, melaksanakan misi sendirian itu tidak mudah, mengingat yang kulawan adalah iblis dengan teknik darah iblis 'waktu', susahnya adalah ketika dibawa kedunia sebelum aku menyerangnya"

Aku menjelaskan panjang lebar tentang kekesalanku, aku benar benar kesal.

Mengingat aku sudah hampir mematahkan tulangku karena dijatuhkan berkali kali bahkan dalam waktu yang tetap berulang.

Sial, rasa sakitnya masih bisa terbayang bayang sampai otakku tidak bisa melupakannya sama sekali

Menyebalkan..

"Ah.. kita sampai,"

Ucapan Tanjirou membuat aku tersadar dari lamunanku, aku bisa melihat jelas beberapa tsuguko milik Tanjirou berlatih keras, masa muda kalian benar benar buruk. Tapi apa peduli ku.

Tapi aku tidak bisa berhenti memandangi salah seorang lagi, model rambutnya mirip denganku. Seperti sebuah flashback mengingatkanku akan sesuatu.

Aku tidak ingat namanya.. tapi aku tau dia, ia satu rumah denganku kan? Tapi apa yg ku lupakan lagi? Sial, sepertinya aku tidak mengingat namanya... Ini mengangguku, tapi tepukan tangan Tanjirou yg menyentuh pundakku membuatku kembali sadar dari lamunanku.

"(Y/n) ?? Ada apa ? Sudah 50 menit kau melamun loh" tuturnya dengan wibawa yg amat membuatku luluh

Tapi, tunggu dulu, dia bilang apa tadi.. oh ya, wait-

"50 MENIT?!!!?" Pekik ku kencang, lebih kencang dari guruku sendiri

"A-ah.. maaf maaf, sepertinya pikiranku kacau sekali hari ini" aku mendengus sebal, sambil menahan malu. Diliatin para tsuguko aah~ ini memalukaaan.

Kami berbincang bincang dengan tenang sembari memakan dango yang disiapkan di piring, membahas apa saja yang sudah dilalui sambil saling memberi informasi tentang apapun yang berhubungan dengan Muzan.

"Saa, (Y/n) berhubung kau sudah remaja, apa ada seseorang yang kau sukai ?"

Ah sial, Zenitsu mulai lagi, aku hanya bisa bergidik bahu sembari berkata
"Belum.. tidak ada yang menarik, bagaimana denganmu? Kau belum dapat restu dari Tanjirou bukan?"

Itu sukses membuatnya bungkam seketika haha :D

Salah sendiri tanyain jodoh orang

"Sudah sudah.. (Y/n), kau belum mengangkat tsuguko siapapun kan ?" Tanjirou mencairkan suasana tadi.

Aku menghela nafas, aku tidak mau mengangkat tsuguko apapun karena 1 hal yang masih ku takutkan.

'mereka masih muda, tidak pantas mati duluan,'

Like Sister, Like Brother [Reverse!Kisatsutai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang