A/n♡

465 60 12
                                    

Okay, where should I start it.. uhh..

Ane selaku author buku ini mengatakan bahwa.. buku ini akan ane berhentikan sampe mood balik.

I mean, ane agak nggak cukup punya banyak ide buat buku ini.. khawatirnya slow update kepanjangan dan terus memanjang.

Well, bisa dilanjutkan hanya saja menunggu niat dan tekad buat baca ulang manga KNY karena gw agak agak lupa ni alurnya gimana.

But, as for thanksgiving karena ada juga yang mau baca A/n dan buku ini.. ane kasih literally short story yang masih menyambung sama alur buku ini.

__________________________________________

"Mui!!"

"..."

"Mui bangun!!"

"..."

"Muiiii!!!!"

Masih tetap tidak ada respon yang menjawab panggilannya.

"Mui! Dasar kau-"

"Ayo bangun, kau berjanji untuk membuat pesawat kertas denganku bukan? Bangun!!"

"..."

"Mui!!"

(Y/n) dengan susah payah membangunkan adiknya yang masih tertidur lelap, sekeras apapun dirinya berusaha, Muichirou tidak bangun sama sekali.

"(Y/n).."

"Mui-"

"(Y/n) hentikan.."

"Tapi Mui sudah berjanji, Kanao-san.. ini tidak bisa dibiarkan-"

"(Y/n).. biarkan dia tenang.."

Hening.. rasanya semua menjadi kacau, khayalan (Y/n) yang mengira mereka sudah berada di tempat aman buyar. Mengembalikan dirinya pada realita bahwa mayat adiknya sudah didepannya, tertebas dibagian pinggang, dan dia hanya bisa berusaha 'membangunkannya'

"Aku tidak mengerti.."

"(Y/n).."

"Aku tidak bisa menerima hal ini-"

Amarah memenuhi isi pikirannya saat ini, melupakan kenyataan bahwa saat ini dia juga terluka parah setelah melawan Uppermoon 1. Hanya saja dia tidak berdaya saat ini.

"Ini salahku bukan?"

"Ini bukan salahmu (Y/n).. kita harus segera pergi.. tempat ini akan runtuh.."

"Hah.. ahahahaa.. AHAHAHHAAH TENTU INI SALAHKU, KALAU SAJA PIKIRANKU TIDAK BUYAR WAKTU INI HAL INI TIDAK- hal ini-"

Perkataan (Y/n) terpotong, rasa sesak dihatinya tidak bisa dilepaskan, tenggorokannya terasa sekat, seperti dirinya ditahan oleh emosi pikirannya.

"Hal ini tidak akan terjadi.." lirihnya dengan air mata yang membasahi pipinya.

Kanao disana berusaha menenangkan (Y/n) yang kondisi pikirannya sudah memburuk, menjadi pemburu iblis memang sangat beresiko. Melihat rekan atau saudaramu mati pada tugas yang sama justru membuat rasa bersalah yang mampu membutakan hati dan pikiran mereka.

Tidak ada yang tersisa waktu itu, hanya pedang nichirin milik Muichirou berada ditangan (Y/n) dan beberapa lokasi pertarungan yang hancur. Tidak lupa salah seorang pilar juga terbunuh disana dengan saudaranya yang bernasib sama dengan (Y/n).. ingin membangunkannya kembali.

Sekarang tanah dimana mereka berdiri, duduk, dan menangis telah runtuh, uppermoon 4 sudah terbunuh..

Meninggalkan puing puing reruntuhan yang muncul di tepi kota.

Like Sister, Like Brother [Reverse!Kisatsutai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang