Chapter 01.

8K 627 39
                                    

Bau busuk dari jasad yang bergelimpungan serta amisnya darah menjadi pemandangan yang menyenangkan dimata Feng Liu Jin.

Ia kembali memenangkan sebuah peperangan besar.

Kini kaisar besar bernama Feng Liu Jin atau biasa di panggil Liu Jin sedang memacu kudanya menuju istana Ling.

Sebuah kekaisaran yang terkenal dengan keindahannya. Mulai dari alam hingga penduduknya.Di wilayah utara yang menjadi gudangnya wanita cantik dan carier cantik.

Alasan peperangan ini adalah karena Liu Jin sangat penasaran dengan rumor keindahan yang tersembunyi di wilayah Ling.

Terlepas dari perluasan wilayah yang kini sedang gencar ia lakukan.

Sedangkan di kekaisaran Ling,sang permaisuri tengah menyembunyikan Ling Xiao Ming,putra bungsu kesayangannya.

Ling Xiao Ming bersembunyi di ruang bawah tanah yang di bawah kamarnya.

"Kau harus selamat,lalu pergilah ke negeri dingin. Temui pamanmu"kata permaisuri.

Wanita yang masih cantik meskipun usianya menginjak kepala lima.

Ia menciumi wajah anaknya berkali-kali dengan air mata berlinang.

"Xia-Er tidak ingin pergi tanpa ibu permaisuri" Xiao Ming menangis sambil memegang erat pakaian ibunya.

"Tidak!Kau harus hidup Xia-Er"kata permaisuri dengan tegas.

Kemudian ia keluar,dan menutup jalan menuju tempat itu.

....

Di alun-alun ibu kota, Liu Jin menggantung seluruh keluarga Ling. Dan rakyat yang berusaha menentangnya.

Tapi kemudian ia juga membunuh seluruh orang yang bekerja di istana karena mereka menolak memberitahukan keindahan yang tersembunyi milik kekaisaran Ling.

"Geledah seluruh tempat di istana!"perintah Liu Jin pada seluruh prajuritnya.

Liu Jin sendiri berkeliling bersama pengawal pribadinya, An Fu.

An Fu adalah sahabat semasa kecilnya. Ia adalah satu-satunya orang yang sangat setia padanya.

An Fu adalah sosok pria tinggi rupawan beralis tebal. Dia mengabdikan hidupnya untuk kaisar yang merupakan sahabat baiknya.

Bisa di bilang An Fu adalah lawan yang sebanding dengan Liu Jin.

Ketika Liu Jin menjadi kaisar,ia pun menunjuk An Fu menjadi pengawal pribadinya.

Bukan hanya karena sahabat ia menunjuk pria yang biasa di panggil Fu itu adalah pria yang sangat cekatan dan gesit.

Dan sangat sempurna dalam menjalankan tugas. Juga sangat setia padanya,semenjak masih kanak-kanak hingga dewasa.

An Fu bukan berasal dari kalangan atas,dia hanya anak yatim piatu yang beruntung bisa menarik perhatian Liu Jin yang saat itu menjadi putra mahkota.

Setelah cukup lama berputar mengelilingi istana,keduanya sampai di sebuah kamar tidur di istana utama.

Istana utama adalah tempat tinggal keluarga kaisar kecuali selirnya.

"Yang mulia,hamba menemukan sebuah pintu rahasia" kata Fu.

Liu Jin pun mendekat,dan mencoba membuka pintu tersebut.

Dengan sedikit paksaan,pintu itu terbuka.

Sebuah tangga terlihat dari atas.

"Ruang bawah tanah"kata Liu Jin.

"Anda ingin masuk yang mulia?"tanya Fu.

"Ayo" kata Liu Jin.

Keduanya menuruni tangga dengan perlahan.

Dibawah sana mereka menemukan sebuah ruangan.

Fu membuka pintunya dengan perlahan lalu mempersilahkan kaisarnya untuk masuk setelah memastikan aman.

Sebuah kamar tidur lagi.

Namun dengan sosok cantik yang terlelap di atas sebuah ranjang.

"Cantik" gumam Liu Jin.

Ia pun tanpa sadar mendekat pada sosok itu. Kulit pucat dengan bibir mungil tipis semerah buah bit.

Rambut panjang sehitam arang yang nampak berantakan.

'Wuss'

Sebuah ayunan pedang mengarah pada Liu Jin. Tapi dengan cepat di tangkis oleh Fu.

Sosok itu menodongkan sebilah pedang pada Liu Jin.

"Izinkan hamba yang melawannya,yang mulia"kata Fu.

Liu Jin mengangguk dan melangkah mundur.

Suara pedang yang beradu memecah keheningan.

"Akh" sosok itu memekik kecil ketika pedang milik An Fu menggores lehernya.

"Jangan dibunuh"kata Liu Jin.

An Fu mematuhinya, dengan mudah ia merobek kain di dekatnya untuk mengikat kedua tangannya di belakang punggung.

"Bawa ke atas aku ingin melihat wajahnya dengan jelas. Aku yakin dia orang penting karena berada di istana utama"kata Liu Jin sambil membawa kakinya melangkah keluar dari tempat itu.

Liu Jin sampai terlebih dahulu di alun-alun ibu kota.

'Brukh'

An Fu mendorong tawanan baru itu pada tiang gantungan.

"Pangeran Xia-Er" para rakyat memekik bersamaan ketika melihat pangeran mereka di atas sana.

"Jadi dia seorang pangeran?" Liu Jin bertanya entah pada siapa.

Dan mendekat pada Xiao Ming yang kini terpaku menatap jasad kedua orang tuanya dan kakaknya yang sudah tewas di tiang gantungan.

Ia memberontak berusaha mendekati jasad orang tua dan saudara laki-lakinya.

'Plak'

Xiao Ming tersungkur oleh tamparan Liu Jin.

"Lemah" Liu Jin mencibir.

Kemudian berjongkok dan menjambak rambut Xiao Feng.

"Memalukan!Seorang pangeran namun bersembunyi ketika terjadi perang"kata Liu Jin sambil memperhatikan wajah Xiao Ming yang meringis kesakitan.

Mata tajamnya menelisik dan menemukan apa yang ia inginkan. Sebuah titik kecil berwarna merah dekat dengan mata Xiao Ming.

Titik yang di sebut sebagai cinabar. Yang biasanya dimiliki oleh seorang laki-laki carier.

Carier yang memiliki cinabar di percaya jika mengandung pasti melahirkan bayi laki-laki.

Sedangkan carier yang tidak memiliki cinabar memiliki presentase 50 % untuk mendapat bayi laki-laki.

Carier yang tidak memiliki cinabar layaknya seorang wanita.

Sedangkan carier yang memiliki cinabar adalah carier yang langka. Dan sangat jarang untuk di jumpai.

Dan sekarang Liu Jin menjumpainya.

Ia tidak akan menyia-nyiakannya.

Ia menetapkan Ling Xiao Ming sebagai miliknya mulai saat ini.

Dan bayi laki-laki akan segera di dapatkannya. Mengingat para selirnya hanya memberinya anak perempuan.

"Ling Xiao Ming,hari ini kau akan ada di istanaku dan menjadi selirku"








190520

My BrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang