Aku pernah begitu hancur karena terlalu percaya pada janji-janji yang kau tumpuk, kemudian kamu sendiri yang menerbangkannya.
Aku pernah begitu hancur karena terlalu memikirkan kamu di saat aku pun tak pernah memikirkan diriku sendiri.
Aku pernah begitu hancur ketika menatap kepergianmu. Kepergian yang terlalu cepat. Menciptakan kenang yang enggan hilang.
Aku pernah begitu hancur karena mencintai begitu dalam. Sementara kamu memberi luka, menusukku tanpa peduli.
Sehancur itu hanya karena mencintai seseorang.
Melisarahma,
Kuningan, 11 Mei 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Jejas
Historia Cortadiksi-diksi penuh pilu. bait-bait puisi membekas luka. untuk aku, kamu, dia dan mereka yang pernah patah hati.