BENCI/CINTA!

852 89 16
                                    

"dev,Lo salah paham" ucap anneth.

"Cukup neth!!! Tolong kasih gue waktu buat tenangin diri gue!!" Bentak deven.

Anneth hanya menunduk.

Deven menyadari anneth dengan sigap menyeka setiap air mata yang jatuh ke pipi nya.

Namun,apa yang sudah di lakukan gadis itu memang sangat lah buruk.

Perhatian yang deven berikan seolah hanya di permainkan oleh anneth.

                      🍁🍁🍁

Jam pelajaran olah raga hari ini kosong. Karena pak Hardi sedang sakit.

Sedangkan anneth kini sedang mengejar deven yang seperti nya hendak ke lapangan basket.

"deven!" Panggil anneth sambil berlari mengejar deven.

Ia ingin menjelaskan semua nya,ia ingin meluruskan kesalahpahaman ini.

"DEVEN!!"

Langkah deven semakin cepat,mau tak mau anneth pun mempercepat langkah nya.

****

Deven tampak geram dengan anneth yang terus menerus mengejar nya.

Untung lah koridor yang di lewati nya dalam keadaan sepi karena  jam pelajaran masih berlangsung.

"DEVEN!!" Panggil anneth lagi.

Deven terus melangkah.

Hingga ia tak mendengar suara anneth lagi dari belakang nya.

Deven tadi nya hendak mempercepat langkah nya,karena dengan begitu pasti anneth akan memanggilnya lagi.

Namun tak ada suara panggilan dari anneth.

Hingga akhirnya deven menengok ke belakang.

Ia membelalakkan matanya saat melihat anneth terduduk lemas di lantai sambil menunduk ke bawah.

Tanpa berpikir panjang deven berlari menghampiri anneth, emosi yang sedari tadi muncul di benak nya,ia kesampingkan dahulu.

"Neth?!!!" Deven jongkok di depan anneth.

"Neth,Lo kenapa?!" Deven meraih pundak anneth,hingga gadis itu menengadahkan kepalanya.

Ada darah yang keluar dari hidung anneth dan wajah nya sangat pucat.

Anneth berusaha tersenyum,ia senang karena deven masih peduli dengan nya.

"De-deven" panggil nya.

"Gu-gue mau jelasin....se-semua...nya..."

"Husstt!udah! kita ke UKS sekarang"

Deven segera membopong anneth,anneth mengalungkan tangan nya ke leher deven.

Di sepanjang koridor,anneth memperhatikan wajah deven.

Wajah nya terlihat dingin,tatapan nya tajam ke depan,jujur saja ia takut deven akan kembali seperti dulu.

Deven yang angkuh,kasar,dan suka membentak.

Anneth tampak memejamkan mata nya,ia meremas kerah seragam deven,karena nyeri singgah di kepalanya.

Deven yang menyadari nya menatap anneth khawatir.

"Lo bertahan neth" ucap nya.

Deven mempercepat langkah nya,hingga akhirnya ia sampai di UKS.

Tak ada siapapun disana,apa karena ini hari jumat?? Dan semua nya serba setengah hari?? Hingga tak ada anak PMR disana.

Deven membaringkan anneth di salah satu ranjang.

I'M STUPIDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang