TANDA TANYA

847 78 8
                                    

📌Deven POV

Deven kini sedang berada di balkon kamarnya, memikirkan titik terendah dalam kehidupan nya dulu.

Tangisan mama nya masih teringat jelas di otak deven. Bagaimana mama nya menangis meraung raung saat jasad ayahnya tiba di rumah,bagaimana dirinya yang saat itu memanggil manggil dan menggoncang tubuh ayah nya supaya terbangun,bagaimana mama nya sebisa mungkin menyembunyikan kesedihannya dikala berhadapan dengan deven,semua nya masih tersimpan rapi di ingatan deven.

Tringg!

Sebuah notif yang masuk seketika membuyarkan lamunan deven.

Deven tersenyum kecil saat mengetahui siapa yang mengechat nya.

Chat on-

Anneth : Lagi sibuk?

Deven : ngga,tumben ngechat?

Anneth : Anterin gue ke danau bisa?

Deven : ngapain? yaudah ayo,gue juga lagi gabut

Anneth : Yaudah gue siap siap

Deven : ok

Chat off-

Deven kemudian bergegas menggunakan jaket warna hitam nya dan mengambil kunci motor di nakas.

Lalu turun menuju garasi.

-Saat di ruang tamu

Mama deven : "mau kemana dev?"

Deven : " keluar bentar ma,sama temen"

Mama deven : " yaudah hati hati,pulang nya jangan malem malem"

Deven : "iya ma" seraya mencium punggung tangan mama nya untuk berpamitan.

Deven kemudian mengambil motornya,dan menancapkan gas menuju rumah anneth.

                   =•=•=•=•=•=•=

tin... tin....

Tin...tin...tin....

Setelah mendengar suara klakson,anneth segera berlari ke luar rumah,dan membuka pagar.

Ada deven disana,dengan motor sport biru nya.

" lama banget sih?" Omel nya.

" iya iya,yaudah ayo" jawab anneth

Deven kemudian menaikan standar motor nya,lalu anneth naik ke motor deven.

Deven menancapkan gas nya,meninggalkan debu di depan rumah anneth.

"DEVEEENNN!!!!" teriak anneth

Ckiittttt

JDUGG!

Deven mengerem mendadak,

Alhasil kepala anneth terbentur helm yang dikenakan deven , kemudian deven melepas helm nya.

" jangan ngebut gitu!" Omel anneth sembari mengusap dahi nya yang sakit.

" iya maaf,maka nya pegangan"

Deven kemudian kembali mengenakan helm nya.

" pegangan" titah deven

Anneth dengan ragu melingkarkan tangan nya di pinggang deven,dan otomatis kepalanya bersender di punggung deven.

'nyaman'

Motor deven kemudian melesat ke tempat yang ingin mereka tuju.

                    =•=•=•=•=•=•=

Sesampainya di sana,anneth dan deven duduk di sebuah bangku.

Ada sebuah pohon besar yang menaungi mereka berdua.

Anneth menghela nafasnya panjang, melepaskan semua beban dan tekanan yang berada di hati dan pikiran nya.

" kita mau ngapain disini?" Tanya deven

" ya begini aja" jawab anneth

Deven mengerutkan keningnya,tak mengerti dengan apa yang anneth katakan.

" ikut gue yuk,kesana tuh" sambil menunjuk danau yang agak jauh dari tempat mereka duduk saat ini.

" ngga ah males " ucap deven,kemudian menyenderkan punggungnya di bangku.

Anneth mendesis kesal,lalu berjalan menuju danau itu sambil menghentakkan kakinya layaknya anak kecil yang sedang ngambek.

Deven hanya melirik sekilas,lalu merebahkan tubuh nya di bangku sambil menatap dedaunan di atas nya.

"AAAAAAAA........ ANNETH KANGEEEENN MAMAAAAAA!"

teriakan anneth sontak membuat deven bangun dan melihat kearah anneth yang sedang berteriak di tepi danau.

"GUE JUGA KESEL SAMA ANAK SOMPRET YANG LAGI REBAHAN ITUUUU!" Teriak anneth

Sontak Deven yang mendengar nya langsung melotot ,tak percaya dengan apa yang anneth lontarkan di teriakan nya.

Deven dengan kesal menghampiri anneth,

Anneth : "AAAAAAAA.....GUE- "

"SEBEL AMA CEWE DI SEBELAH GUEEE!" teriak deven di sebelah anneth.

Anneth spontan menengok dan mendelik ke arah deven.

" iiihhhh,maksud Lo gue?!"

Deven kemudian beralih menatap anneth.

" lagian lo juga tadi nyebut gue bocah sompret !!" Omel deven yang tak mau kalah dengan anneth.

" lah emang bener kok,elo sompret wlee" ledek anneth,kemudian berlari berusaha menjauh dari deven yang berusaha untuk menangkap nya.

Namun saat berlari,pandangan anneth tiba tiba berubah menjadi hitam putih,anneth berhenti sambil memegangi kepalanya.

Deven yang melihat nya langsung berlari ke arah anneth,dan menangkap tubuh anneth yang hampir ambruk.

" anneth,anneth,Lo kenapa" ucap deven panik sembari menidurkan kepala anneth di paha nya.

"o-obat gue dev" lirih nya

" obat?mana obat nya"

"di tas gue" jawab anneth.

Deven tampak berfikir sejenak,dan melihat ke arah bangku yang tadi ia duduki,ada tas anneth disana.

Ia kemudian membopong tubuh anneth ala bridal style,lalu mendudukkan nya di bangku itu.

Anneth tampak masih memegangi kepala nya,sambil meringis kesakitan.

Deven dengan tergesa-gesa membuka tas anneth dan mencari obat di dalam nya.

" yang ini net?"

Anneth melihat sekilas kemudian mengangguk pelan.

'oh iya minum nya mana?' batin deven.

" bentar net,aku beli minum di warung  depan tadi,kamu bertahan ya" ucap deven.

Deven kemudian berlari menuju warung,agak jauh dari tempat mereka saat ini,untuk membeli minum.

-

Beberapa menit kemudian deven kembali dengan sebotol air minum di tangan nya.

Anneth terlihat sedang meringkuk sambil memegangi kepalanya di bangku.

Deven dengan segera membangkitkan tubuh anneth ke posisi duduk.

Dan meminumkan air yang dia beli ke anneth,kemudian membuka beberapa obat,lalu meminumkan nya ke anneth.

Setelah meminum obat nya,anneth menyenderkan kepala nya dibahu deven dan memejamkan mata nya.

Deven menatap anneth lekat,

'kamu kenapa net?' - batin deven







I'M STUPIDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang