| 2020
Seoul, South Korea"Aku rasa comeback kita kali ini akan terasa sangat berarti untuk penggemar. Di tahun ke tujuh kita debut, kita merilis album dengan angka 7, ah takdir yang mengumpulkan disini sangat indah." Ucap Jimin panjang lebar.
"Mereka pasti mempunyai ekspetasi tinggi. Kita harus lebih sering berlatih." Kata Taehyung.
"Kalau begitu jangan bertengkar karena pangsit. Bisa gila aku, kalau mendengar pertengkaran karena makanan, lagi." Balas Seokjin, savage.
"Ah hyung jangan dibahas..." rengek Taehyung. Ia sebenarnya malu kalau mengingat pertengkarannya dengan Jimin karena tidak boleh memakan pangsit sebelum latihan. Mereka bahkan kehilangan waktu satu jam latihan karena menyelesaikan masalah pangsit.
"Nanti sore kita berkumpul di ruang latihan." Ucap Hoseok.
Jungkook pun berdiri. Ia meregangkan tubuhnya sambil berkata, "Ah aku mengantuk, aku mau tidur." Padahal jelas-jelas dia baru bangun tidur dua jam yang lalu.
"Tunggu sebentar. Ada yang mau ku katakan." Yoongi menghentikan pergerakan mereka semua. Wajah Yoongi cukup serius kali ini.
"Eoh kenapa?" Tanya Namjoon.
"Kita sudah pernah membahasnya dan harus saling jujur kan." Yoongi berhenti sebentar. Setelah ia merasa lebih yakin, ia pun mengatakannya. "Aku berkencan."
"Heol..."
Cukup terkejut, tapi lebih baik jujur sejak awal. Itu menjadi janji mereka di tahun awal debut.
"Sedih sekali kau mendahuluiku.. tapi, dengan siapa kau berkencan?" Tanya Seokjin.
"Kalian akan bertemu dengannya nanti. Dia akan kesini."
Jimin takjub. "Hyung, kau akan membawanya kesini? Mengenalkan pada kami dan PD-nim?"
"Kau sudah memberi tahu PD-nim? Menurutku beliau harus tahu sebelum gosip menyebar." Ucap Namjoon.
Yoongi mengangguk. "Aku sudah memberi tahu tadi sebelum kita berkumpul."
"Eoh tunggu hyung, bukankah kau memberi tahu aku kemarin kalau kau akan berkolaborasi dengan seorang penyanyi?" Jungkook ingat kemarin malam Yoongi mengatakan bahwa ia akan membuat lagu bersama seorang soloist yang Jungkook kagumi.
"Seharusnya aku yang mengatakan, tapi yah, yang dikatakan Jungkook benar. Aku akan membuat lagu bersama seorang penyanyi yang akan dirilis bulan Mei." Jawab Yoongi.
"Apa kau akan berkolaborasi dengan soloist wanita? Kau berkencan dengannya?" Tanya Taehyung.
"Oh apa karena dia kau pergi setelah makan bersama di pergantian tahun kemarin?" Giliran Hoseok yang bertanya.
Yoongi seperti dikelilingi oleh para reporter. Untung saja seseorang yang ia tunggu tiba tepat waktu, kalau tidak, ia harus menerima berbagai pertanyaan lagi.
"Annyeong hasseubnikka." Jieun datang dengan aura penyanyi yang tidak terlalu kentara, ia datang seperti seorang gadis lugu yang masih sangat muda. Memang diakui, semakin bertambah usia, Jieun malah semakin muda.
"Kau sudah datang." Ucap Yoongi.
"Woah daebak...." itulah kalimat pertama yang diucapkan Taehyung. Dia yang paling bisa menyuarakan rasa terkejut dari semua orang yang ada disitu, kecuali Yoongi dan Jieun.
"N-noona..." ucap Jungkook pelan. Ia bisa disebut penggemar berat dari Jieun. Pertama, mereka memulai debut di usia yang sama. Kedua, lagu-lagu Jieun selalu membuatnya tersenyum setiap pertama kali mendengarkannya. Ia bahkan mengoleksi semua album Jieun.
KAMU SEDANG MEMBACA
eight | myg lje
Fanfiction[ COMPLETED ] Sebuah cerita pendek yang menggambarkan awal mula eight. Seorang bayi laki-laki dan seorang bayi perempuan yang lahir di musim semi. Min Yoongi dan Lee Jieun. Bahkan takdir sudah digariskan sebelum mereka lahir. Sejauh apapun jarak mer...