Aku masih ingat saat kamu meminta nomor ponselku. "Temanku yang menginginkannya," katamu masih dengan wajah cuekmu. Saat itu aku cukup bingung, tidak pernah ada 'teman' yang pernah menemanimu saat kamu datang sekedar memesan kopi hitam panas kesukaanmu. Kamu selalu datang sendirian, duduk di ujung cafe dan sibuk dengan laptop-mu.
Aku masih ingat saat kamu mengirimkan aku pesan. "Hi." Pesanmu sangat singkat hingga aku bingung nomor siapa itu. Aku sempat ragu ingin menjawab pesan tersebut tapi seakan kamu sadar, kamu langsung mengirimkan pesan lainnya. "Ini aku. Kel." Semua pesan kita dimulai dengan pesan singkat itu. Pesan singkat tidak pernah kulupakan walau hanya sejenak.
"Aku sangat kesulitan melupakan dirimu, dan aku harap kamu juga begitu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Berhenti Untuk Mencintai
PoetryHari ini kamu kembali lagi. Ke meja yang sama, pesanan yang sama, waktu yang sama. Hanya satu hal yang berbeda hari ini. Aku tak lagi datang tuk menunggu cintamu.
