Aku sering melihat orang yang patah hati. Mereka semua mengangkat kata cinta dengan kata "karena". Sering kudengar kata-kata seperti, "Aku mencintainya karena dia baik." "Aku mencintainya karena dia keren." "Aku mencintainya karena dia selalu ada untukku." Karena, karena, karena dan karena.
Tidakkah mereka berpikir bahwa semua yang mereka mulai dengan kata "karena" itu tidak akan berakhir sesuai harapan mereka? Alasan dari karena itu dapat hilang kapan saja. Saat alasan itu hilang, mereka akan kehilangan cinta mereka secara perlahan.
Aku pernah melihat pasangan tua yang duduk bersama menikmati teh dan kue. Mereka tampak sangat berbahagia bersama hingga buatku penasaran apa alasan dari cinta mereka. Mereka tertawa saat kutanya mengapa, sang nenek menepuk bahuku dan menyuruhku duduk mendengarkan cerita mereka.
"Cinta tidak akan bertahan jika ada alasan dibaliknya. Cinta dapat bertahan dengan kekurangan dibaliknya. Walaupun wajahnya tidak terlalu tampan, walaupun dia tidak pandai bernyanyi, walaupun dia jarang menghabiskan waktu denganku, tapi aku tetap mencintainya."
"Aku tetap menantimu, walaupun langkahmu mulai menjauh."
KAMU SEDANG MEMBACA
Berhenti Untuk Mencintai
PoetryHari ini kamu kembali lagi. Ke meja yang sama, pesanan yang sama, waktu yang sama. Hanya satu hal yang berbeda hari ini. Aku tak lagi datang tuk menunggu cintamu.
