Aku masih ingat dengan baik, saat kamu menceritakan alasan pergimu kala itu. Kamu berucapan dengan pelan, melantunkan cerita demi cerita. Sungguh aku kagum mendengar alasan kamu pergi selama ini.
Kamu bukanlah pengecut yang pergi tanpa alasan seperti yang selama ini aku pikirkan. Kamu pergi dengan alasan yang sungguh mengagumkan. Hingga buatku bertanya, ada berapa banyak orang yang mau melakukan hal yang kamu lakukan selama pergimu itu.
Aku masih ingat dengan baik, saat kamu menceritakan alasan pergimu kala itu. Kamu tampak sangat bersemangat menceritakan semua kejadian yang kamu alami selama pergimu itu. Membantu anak-anak yang terkena bencana, berkenalan dengan banyak orang baru, bahkan... mengajari anak-anak membaca. Aku tidak pernah tahu kamu suka membaca hingga hari itu.
Saat itu juga aku melihat sisi dari dirimu yang belum pernah kulihat. Sosok baik hati yang bersembunyi di topeng ketidak pedulian.
Aku memang berkata kalau aku ingin berhenti mencintai kamu. Tapi, aku ingin dunia mengetahui, betapa luar biasanya dirimu walaupun aku tidak pernah memiliki dirimu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berhenti Untuk Mencintai
PoetryHari ini kamu kembali lagi. Ke meja yang sama, pesanan yang sama, waktu yang sama. Hanya satu hal yang berbeda hari ini. Aku tak lagi datang tuk menunggu cintamu.
