Di suatu tempat yang jauh dari kota terdapat sebuah kerajaan Alasthair yang pastinya ada Raja dan Ratu. Raja itu bernama Alaska dan Ratunya bernama Liona. Setelah 37 tahun menikah, mereka telah dikaruniai seorang anak yang bernama Alden. Alden adalah putra yang suka membangkang dan melawan. Dia selalu tidak mau mendengarkan apa kata orang tuanya. Kini, Alden menduduki usia 21 tahun. Ia akan di jodohkan oleh seorang putri cantik pilihan ayahnya.
Suatu hari, Alden sedang berjalan-jalan di koridor istana. Di tengah perjalanannya, ia melewati sebuah ruangan dengan keadaan pintu yang sedikit berdebu dan usang. "Ini kan ruangan yang ayah katakan padaku untuk tidak mendekatinya."
Flashback on
Saat sedang makan siang, Raja Alaska memperingati Alden untuk tidak mendekati suatu ruangan kecil yang berada dekat dengan perpustakaan kerajaan. "Dengarkan ayah, Alden. Janganlah kau mendekati ruangan tersebut! Itu bahaya untuk mu. Kau mengerti?"
"Baiklah ayah, aku berjanji tidak akan mendekati ataupun membukanya," Jawab Alden ragu saat sedang memakan buah di meja makan.
Flashback off
"Apa perlu aku mendengarkan apa kata ayah? Lagian 'kan aku juga ingin tahu apa isi benda di dalam ruangan ini. Ah sudahlah aku masuk saja," Ucap Alden dalam hati tanpa ragu.
"Wah kenapa ada benda-benda canggih di dalam sini. Eh, apa itu yang bersinar?" Gumam Alden sambil melangkahkan kakinya mendekati sinar tersebut.
"Kenapa ayah menaruh satu buah di dalam peti kaca ini? Begitu berharganya ya sampai disimpan seperti ini?" Ucap Alden berpikir sejenak.
"Ah aku penasaran bagaimana rasa buah mahal ini. Apa aku makan saja buah ini?" Tanya Alden kepada dirinya sambil membuka peti kaca tersebut.
Lalu, tak lama kemudian ada seseorang yang meneriakinya. "ALDEN! Mengapa kau ada disini? Bukankah kau sudah berjanji pada ayah untuk tidak mendekati ruangan ini?" Ucap Raja Alaska tiba-tiba dengan nada tinggi, sedangkan Sang Ratu menutup mulutnya tidak percaya.
"Aku hanya ingin tahu isi ruangan ini ayah. Aku bingung kenapa ayah selalu memperingatkan untuk tidak mendekati ke ruangan ini." Ucap Alden dengan nada kesal.
"Lantas bagaimana dengan janji kau untuk tidak mendekati ruangan ini pada ayah, sayang?" Ucap Ratu Liona dengan nada lembut.
"Aku kan hanya..."
Belum sempat Alden berbicara, Sang Raja pun memotong pembicaraannya. "Cukup! Kau sudah keterlaluan Alden! Sekarang kau keluar dan letakkan buah itu ditempatnya!"
"Aku tidak peduli ayah. Aku lapar, Aku akan mencoba buah ini," Ucap Alden berani sambil menggigit buah.
"TIDAK ALDEN, TIDAKKKKK" Teriak Raja Alaska dan Ratu Liona bersamaan.
Alden pun mendadak hilang. Ratu Liona menangis sejadi-jadinya. "Kenapa kau memakan buah itu Alden? Lalu, bagaimana pertunangan kau dengan putri Rania, Sayang?" Kata Ratu Liona sambil menangis.Sementara Sang Raja kebingungan. Dia hanya memegang kepala dengan rasa bersalah karena tidak memberi tahu anaknya bahwa itu adalah buah sihir. Seluruh penghuni kerajaan pun bingung dan sangat khawatir akan hilangnya putra Alden.
Setelah menggigit buah tersebut, Alden merasakan pahit yang luar biasa. Sehingga ia merasa buah ini sangat berbahaya bagi hidupnya. Alden tak kuat merasakan pahitnya rasa buah yang telah ia makan.
Alden marah, tak ada bantuan sedikit pun yang diberikan oleh orang di sekitarnya. Padahal sedari tadi ia sudah berteriak meminta tolong agar segera diambilkan minum. Alden merasa bahwa di sekitarnya kini sangat berbeda. Sial, ia baru menyadari bahwa ini tidak lagi di kerajaan. Dimana dia sekarang?
KAMU SEDANG MEMBACA
BARBAROUS FICTIONS♨
RandomSekumpulan Fiksi yang dibuat oleh para member BARBAROUS GANG. Selalu menjunjung tinggi "Kreatifitas Tanpa Batas. Karena kami BARBAROUS." Selamat menikmati karya kami. ©2020'Mei