Kelompok 5 ◈ This End

551 137 98
                                    

Author pov
Kring-kring, Bunyi dari sebuah alarm di kamar yang sempit.
"Hoaammm", desah berat nya dengan mata yg masih tertutup.
Tubuh nya enggan untung bangun dan mata bulat nya masih ingin untuk tertutup, wajah nya kecil, imut, indah, bibir nya yang tipis tetapi plum, membuat wajah nya terlihat seperti peri.

'Brakk', pintu kamar gadis itu terbuka paksa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Brakk', pintu kamar gadis itu terbuka paksa.
" Hey bodoh, cepat lah bangun buat sarapan untuk ku dan mommy" Ucap seorang gadis dengan wajah datar dingin nya.
Gadis itu belum tersadar dari tidur nyenyak nya.
"Hey, Yein! Bangun bodoh" Ucap gadis tadi dengan nada suara nya keras.
Sontak yang membuat gadis yang bernama yein itu terbangun.
"Iya-iya, saya bangun kak" Ucap yein dengan lembut.
"Sudah berapa kali gue bilang sama lo, panggil gue NONA ingat NONA" Ucap nya sambil menekankan kata NONA
"Maaf kan aku ka- ehh nona" Ucap yein
"Davika sayang" Teriak seseorang di luar kamar Yein.
"Iya mommy" Balas Davika.
"Cepet keluar, dan buatlah sarapan" Ucap Davika dengan wajah datar.
"I-iya nona Davika" Ucap Yein dengan nada agak ketakutan.
Davika pun keluar dari kamar sempit itu, meninggal kan Yein yg masih terduduk di pinggir kasur.

Yein pov
"Ayo, Yein lo bisa" Ucap ku menyematkan diri.
Aku pun keluar dari kamar dan segera pergi kedapur sebelum kakak Davika dan mommy Seulgi marah. Setelah sampai dapur aku membuka kulkas dan melihat bahan makanan yang akan dimasak hari ini. Aku di dapur sedang memasak dengan telaten,
"Shhhh" Desis ku saat jari telunjuk gw ter iris pisau.
"Hey bodoh, cepat masaknya" Ucap mommy Seulgi dengan nada yang hampir semua di tekan kan.
"Iyaa mommy" Ucap ku
"Kau itu bukan anak ku jadi jangan harap kau bisa memanggil ku mommy, dasar anak sialan" Ucap mommy kepada ku
"Maaf kan aku nyonya" Ucap ku sambil tertunduk.
Bahu ku mulai bergetar menandakan aku menahan tangisan.
"Cepat jangan bertele-tele anak ku sedang kelaparan menunggu mu sangat lah lama" Ucap mommy Seulgi kepada ku.
"I-iya bu-nyonya" Ucap ku dengan nada bergetar
Mommy pun keluar dari dapur meninggal kan ku, aku pun mulai melanjutkan acara memasak ku.
"Selesai" batin ku senang,
Aku pun keluar membawa banyak makanan dan mulai mengatur meja makan.
Ku lihat kak Davika menuju ke meja,
"Hey bodoh" Panggil nya kepada ku
"Ehh iya nona Davika" Ucap ku
"Kenapa di sini ada tiga piring" Tanya nya.
"1 untuk nyonya 1 untuk nona dan 1 lagi untuk ku non" Ucap ku menjelaskan.
"Tidak kau tidak akan makan bersama kami makan lah di dapur, bawa piring ini kedapur" Perintah nya sambil menunjuk-nunjuk area dapur dan meja makan.
"Tapi kenapa saya tidak boleh makan di meja" Tanya ku hati" Takut menyinggung kak Davika.
"Kau Tidak Pantas" Ucap nya dengan nada di tekan nya dan menujuk" Ku.
Aku pun mulai ingin menangis untuk yg kedua kali nya.
Yein jangan nangis batin ku menenangkan diri

Author pov
Yein pun keluar dari area meja makan, menuju ke dapur sambil membawa piring.
"Untung tadi aku meninggalkan beberapa sayuran" Ucap Yein sambil mengelus-elus dada nya.

▪▪▪▪▪

Hari ini Yein sedang pergi ke kampus nya,
"Untung hari ini jadwal ku tidak ada pelajaran saat pagi, atau aku bakalan terlambat karna memasak tadi" Ucap Yein.
"Heyyy! Yein" Teriak seorang gadis cantik bersama dengan seseorang di sebelah nya.
Yein pun melihat ke arah gadis tersebut,
"Hey babyy" Teriak Yein dengan membuka lengan.
Gadis itu dan Yein pun berpelukan,
"Baru aja di tinggal sehari udah gini" Ucap seseorang yg di sebelah gadis yg Yein peluk

BARBAROUS FICTIONS♨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang