Kelompok 4 ◈ B I L Y

369 76 38
                                    

Before I Left You

Terdiam dengan lamunan, sering menyendiri saat di keramaian, membalas sapaan hanya dengan senyuman. Itulah hal yang biasa dilakukan oleh Gadis manis bernama Evreyna Riyannika kekasih-ku

Dia penyuka senja, kata, dan hujan. Itulah yang bisa ku ketahui dari-Nya

Tak banyak yang tahu siapa Dia. Mungkin karena seorang Rey merupakan orang yang tak banyak bersosialisasi, atau mungkin, Dia anti untuk bersosialisasi. Namun, sepertinya tidak. Kurasa

Perkenalkan diriku Gathanvian Rafeyfa. Kalian bisa memanggilku dengan sebutan Gathan ataupun Rafa. Sesuka hati kalian memanggil namaku, karena lambat laun Aku akan terbiasa dengan sebutan itu

Sekarang kami masih duduk di bangku sekolah menengah Atas, Itulah persamaan yang ada dari kami. Namun, jika kalian bertanya perbedaan yang ada diantara kami, jawabannya akan sangat banyak, karena kami sangat bertolak belakang

Aku dan Rey menjalin kisah sejak semester 4.itupun, aku mendapatkannya atas dasar bantuan "orang dalam" dan sekarang kami ada di semester akhir menuju kelulusan

Namun, suatu ketika,. Kami bertengkar sendu karena hal yang menurut Rey sepele. Namun, tidak bagiku.

Saat itu ku lihat Rey menangis menatap jendela perpustakaan kota. Entah mengapa Rey menangis,

"Rey, apa yang membuat mu bersedih? "

Gelengan dan senyuman yang Ku Terima Darinya

"Rey, Aku tak yakin dengan itu. Rey, kamu kenapa?"

" Aku baik, Vian. Aku baik" jawab nya dengan senyuman

"maaf Rey, apa kau tidak nyaman dengan Ku?apa kau tak suka padaKu, Rey? Apa kau tak suka banyak cakap dariku?"

Rey hanya menunduk, dan aku benci itu

"Lalu mengapa kamu nangis, Rey? Cerita padaku! Aku ingin menjadi sandaran untuk mu! Aku ingin mendengar keluh kesah mu! tanpa sadar seorang Gathanvian menitikan Air mata karena Evreyna sambil memeluk nya, meski peluknya tak di balas oleh gadisnya

"aku tidak mengapa, Vian! Aku baik baik saja " kilahan seorang Rey yang dibalut senyuman khasnya

" Maaf, jika aku bersalah, Rey! Maafkan aku!maafkan! Aku hanya ingin mendengar cerita dari mu, Rey. Aku hanya ingin mendengarkan! Bisakah kamu untuk membuat ku menjalankan fungsi ku sebagai laki laki, Rey! " pintaku

" Tidak Vian, kamu tidak salah, aku hanya ingin sendiri, bisakah kamu memakluminya Vian? Bisakah kamu meninggalkan aku sendiri disini Vian? Ku mohon! Aku sedang ingin merenung sekarang? "

" Tapi mengapa Rey? Mengapa aku harus meninggalkan kamu sendiri? Bukannya tidak layak jika seorang laki-laki meninggalkan gadis seperti mu?kita kesini bersama? Aku tidak akan meninggalkan mu! Aku tidak ingin! "

" Vian! Kumohon! Ini keinginan ku! Bisakah kau longgar kan pelukanmu??

Aku terkejut mendengar pernyataan Rey yang mulus terlontar dari mulutnya

"Bisakah kamu pergi Vian? atau kamu boleh tetap disini jika ingin hubungan kita berakhir "

Aku tertegun dengan ucapan itu

" Apa kau yakin, Rey?"ragu ku
Anggukan lagi yang kudapat darinya

"baiklah, aku pergi! "
Rey tersenyum atas ucapan ku

Dan bodoh nya aku meninggalkan Rey sendiri ditempat tadi dengan pikiran kacau-Ku
Aku pergi dari tempat itu dengan motor yang biasa ku naiki bersama ataupun tidak dengan Rey

Pikiran ku kalut

Aku melaju dengan motor ku di jalan sore yang sepi dengan kecepatan diatas rata-rata

Tak lama juga sebuah truk menabrak ku dan mengambil nyawaku dan aku benar-benar meninggalkan Rey.

BARBAROUS FICTIONS♨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang