Rasa sakit ini tidak pernah hilang, Kenangan ini akan terus berputar dalam ingatan
~~~
Malam pun tiba, tapi Kevin masih asik memainkan gitar kesayangannya sambil mengingat kejadian waktu itu dimana ia pernah menyanyikan sebuah lagu untuk seseorang yang pernah mewarnai hari-hari nya, tapi orang itu sudah lama pergi dari kehidupan nya
"Kenapa orang yang aku sayang selalu pergi tanpa alasan?" Batin Kevin
"Orang-orang hanya bisa melihat tampilan luar tidak pernah tau apa yang di dalam" gumam Kevin sambil berjalan menuju balkon
"Nak apa kamu ada didalam? Boleh ibu masuk?" Tanya Dea ibu nya Kevin sambil mengetuk pintu kamar
Yang ditanya malah asik melihat keatas langit yang bertaburan bintang, sebenarnya hati nya senang bisa kembali mendengar suara ibunya yang jarang ada dirumah, tapi fikirannya enggan untuk melepas rindu dengan ibunya
"Nak?" Panggilnya lagi sambil membukakan pintu
"Kevin?, Apa ibu mengganggu?"
"Untuk apa ibu datang?" Akhirnya Kevin berbicara
"Apa kamu masih marah sama ibu?"
"Tanya saja pada diri ibu sendiri" ucap Kevin tanpa menoleh kearah ibunya yang masih berdiri di ambang pintu itu
"Ibu minta maaf, kalo ibu udah bikin kamu marah gara-gara ibu terlalu sibuk sama kerjaan ibu, tapi ini semua untuk kamu juga nak"
"Kevin tidak pernah minta ibu untuk kerja sampai tidak pulang berminggu-minggu, Kevin cuma ingin kita semua kumpul seperti dulu, ada ayah, ibu bukan seperti sekarang, ayah pergi gitu aja tanpa alasan, ibu sibuk sama kerjaan, Kevin? Cuma sendiri di rumah ga ada yang peduli gimana perasaan Kevin" ya inilah Kevin yang dikenal dengan cueknya, pembuat onar di sekolah, kerjanya cuma keluar masuk BK, tidak peduli dengan orang lain ternyata dalam urusan keluarga ia sangat terluka
"Ini semua bukan kemauan ibu nak, tapi mau gimana lagi" ucap Dea yang sedari tadi menahan cairan bening yang sudah hampir jatuh
"Cukup Bu! Kevin selalu ngerti itu, tapi ibu tidak pernah ngerti Kevin"
"Kalo ibu pulang cuma mau bilang itu, lebih baik ibu jangan pernah pulang!" Sambung Kevin sambil pergi keluar kamar dengan tidak menatap ibunya sebentar saja
Ibunya yang susah payah menahan agar tidak menangis pun akhirnya menangis sejadi jadinya sambil terduduk dilantai, ibunya tidak menyangka jika akhirnya akan seperti ini karena ibunya sangka pilihan yang tepat adalah seperti sekarang ini, ia bekerja untuk Kevin dan Kevin sekolah seperti mestinya, tapi ternyata ini adalah pilihan ini yang membuat hubungan ibu anak malah semakin merenggang.
"Kenapa jadi seperti ini?, Apa aku terlalu sibuk dengan pekerjaan ku? sampai anakku satu-satunya tidak mau lagi aku lihat" tanya Dea pada dirinya sendiri
Disinilah Kevin berada di tempat yang biasa ia kunjungi jika ia merasa bosan ataupun banyak masalah, taman dengan danau kecil dan pohon pohon yang menghiasi taman kecil ini, tidak semua orang ketahui bahwa ada taman kecil yang indah untuk dijadikan sebagai pelarian misalnya seperti Kevin yang sedang duduk dipinggiran danau dengan pikiran yang terus mengusiknya mengingat kejadian-kejadian rumit yang terjadi padanya sejak dulu
"Hidup hanya sekali buatlah yang berarti ! Ahh omongan belaka, itu semua gak benar! bohong! bohong!"
"Kalo itu benar, kenapa semua orang malah berbuat sesuka hati mereka?, cukup! Kevin bukan anak kecil yang cuma nangis kalo ga di kasih uang jajan, tapi Kevin udah cukup ngerti bagaimana skenario hidup yang selama ini Kevin jalani"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bodyguard Or Boyfriend?
Teen Fiction[Slow update] "Kenapa harus Lo yang hadir di kehidupan gue? Gue jelas-jelas ga pantes buat Lo" pikir Kevin "Jika aku bisa memilih, aku akan tetap memilih bersamamu meski aku tau semua kekurangan mu" tutur Alsha "Aku harap takdir bisa membantu diriku...