1. PERKENALAN

75 6 16
                                    

[di sekolah]

Teng... teng... teng...

Bel istirahat kedua pun berbunyi, tanda pelajaran telah usai dan akan dilanjutkan satu jam mendatang. Siswa di kelas pun bergegas keluar setelah merapikan buku-buku Fisika yang telah usai dipelajari, ada yang menuju kantin ataupun menuju masjid.

"Ram, ke kantin ­skuy... " ucap Bagas sambil menepuk bahu Ramma.

"Tungguin bentar Gas, gua rapihin ini buku-buku dulu ya. Capek juga abis belajar fisika, hehe. Bukan pelajarannya sih, tapi gurunya yang kayak..."

"Jangan dilanjut!, udah lah gak usah terlalu dipikirin", potong Bagas sebelum Ramma melanjutkan ucapannya.

Akhirnya kedua Siswa itu menuju kantin. Di Kantin Sekolah, akhirnya Bagas dan Ramma menuju tempat yang tidak terlalu ramai dan segera duduk. Bagas pun langsung berdiri kembali setelah mendapatkan tempat.

"Mau makan apa Ram?"

"Basing"

"Hah? pesen apaan lu?" Tanya Bagas sedikit menaikkan volume suaranya karena ramai suara orang-orang.

"Terserah gas, gua ikut aja" Jawab Ramma sambil membuka beberapa E-mail di ponsel pintarnya.

"Oce" ucap bagas dengan tangannya yang mengikuti gerakan Oke Oce.

Beberapa menit kemudian, Bagas kembali dengan membawa dua porsi mie ayam dan teh manis. Ia lalu duduk dan memberi seporsinya ke Ramma.

"Nih, kali ini gua yang traktir. Besok gantian ya"

"Eh, ok ok Gas, kalem" jawab Ramma yang baru sadar Bagas telah berada di hadapannya. Ia pun menaruh ponselnya ke saku, dan bersiap menyantap makanannya.

Saat keduanya sedang makan, Bagas bertanya kepada Ramma.

"Lu tadi liat apaan di HP lu?, serius amat kayaknya" Tanya Bagas penasaran.

"Shttt... makan dulu Gas" Jawab Ramma sekenanya.

"Yaelah, lu kalo gua tanyain pas lagi makan gitu terus, kenapa sih?" Tanya Bagas dengan nada setengah kesal. Namun, Ramma tidak menanggapinya dan tetap melanjutkan makannya.

Setelah selesai makan, Ramma akhinya buka suara.

"Jangan dibiasain makan sambil ngomong, Gas. Ga baik." Ucap Ramma dengan nada datar.

Untuk beberapa saat, mereka berdua terdiam tanpa obrolan.

"Oh ya, lu biasa makan di sini, Gas?" Tanya Ramma mencairkan suasana. Namun, sepertinya pertanyaan Ramma kurang berbobot yang pada akhirnya dijawab oleh Bagas.

"Hahaha, lu ngomong apaan sih? Ya iyalah!, dua tahun gua sekolah disini, ya kali gua ga biasa makan di kantin" Jawab Bagas dengan nada sedikit mengejek.

"Em.. bukan gitu Gas. Em... gimana ya, dulu di SMA lama gua gak ada tuh yang namanya kantin. Gua biasa bawa bekal dari rumah, atau palingan beli di warung dekat sekolah" Bela Ramma menjelaskan. Sebelumnya, Fhad memang selalu dibawakan bekal oleh ibunya, atau jika ibunya sedang sibuk, Fhad biasa membeli mie instan di warung dekat sekolah di desanya.

"O... begitu ya, oke-oke, gua paham" Ucap Bagas sambil menganggukkan kepalanya, kemudian dijawab senyuman simpul dari Ramma.

Setelah mereka selesai makan, mereka pun menuju kembali ke kelasnya. Ramma memang duduk semeja dengan Bagas, alasannya tentu saja karna Bagas merupakan teman pertama Ramma di Sekolah ini. Ia pun teringat saat ia pertama kali menginjakkan kaki di depan gerbang sekolah ini. Yap!, ia langsung masuk pada saat Kegiatan Belajar Mengajar sudah diadakan. Sebelumnya, Ayahnya lah yang mengurus kepindahan dan berbagai macamnya.

Intelligentia : Menatap BintangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang