pulbar

669 75 0
                                    


A

nak-anak murid sekolah semuanya sudah pulang, kelas semua kosong, cuma kelas A yang masih ada orang.

Ada Haruto sama Moonlyra.

Haruto penasaran kenapa dari tadi Moonlyra nempelin mukanya di meja, mungkin sekitar dua jam-an posisi dia kayak gitu.

Sebenernya Haruto dari tadi pengen pulang, tapi pas ngeliat Moonlyra sendiri, gak tega dia buat ninggalin Moonlyra sendirian di kelas gelap begini.

Haruto menutup bukunya dan berjalan menuju tempat Moonlyra duduk.

"Raaa?" Haruto menepuk pundaknya. "Moonlyra." untuk kedua kalinya Haruto nepuk pundaknya. "MOONLYRA!" kali ini tepat banget di kuping si Moonlyra, tapi cuma dibales sama tepisan.

Oke fix, ini yang ke-empat kalinya gua bakal teriak dikuping dia. Batin Haruto

"MOONLYRA! BANGUN WOI UDAH JAM LIMA, GAMAU PULANG?" Anjir Haruto ternyata cempreng juga.

Akhirnya Moonlyra bangun juga.

"Ehm...ini jam berapa To?" Katanya dengan suara khas bangun tidur dan muka bantal.

"Jam lima sore, Geblug!" Haruto nyentil dahinya.

"Hah? SERIUSAN INI JAM LIMA? ASTAGA, BEGI BANGET GUE GAK BANGUN!" gak mikirin lagi rasa sakit gara-gara disentil sama Haruto.

Ya ampun kok gua jadi toxic gini ya?

"eh tau gak? Gua ga pulang dulu itu nungguin lu bangun! mana tega gua ninggalin cewek cakep kayak lo!" gombalannya bisa juga ya bang.

"KAN JAM SEGINI GAK ADA TAKSI! OJOL JUGA MAHAL! TERUS GUA PULANG SAMA SIAPA?"

Pura-pura nangis lah.

"Tenang, pulsek kali ini bareng gua, Mau jadi baik."

"Makasih Rutooo!" Moonlyra tersenyum lebar kepadanya.

Haruto juga tersenyum.

—tbc—

Story || Haruto {REVISI}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang