Kata orang, jangan terlalu berlebihan dalam berbahagia.
Karena nantinya kamu bisa menangis.
[5. Rewrite The Stars (2)]
Sasa mengambil slinbag di gantungan, gadis itu juga mengoleskan liptint berwarna peach. Juga tak lupa menyemprotkan tubuhnya dengan parfum. Sasa hari ini memakai celana jins highwaist, dengan kemeja berwarna pink. Rambutnya ia biarkan tergerai, dengan bandana berwarna senada dengan kemeja.
Saat ia keluar dari gerbang, matanya menangkap netra Damas yang menatapnya tajam. "Apa?" Tanya Sasa.
Damas menggeleng. Ia membukakan pintu mobil penumpang, mempersilahkan Sasa untuk masuk. Setelahnya, Sasa berjalan masuk kedalam mobil Damas.
"Mau kemana?"
"Ha?" Damas mengalihkan perhatiannya dari depan, kearah Sasa.
Sasa mendengus, apakah Damas mendadak budeg? Apa karena berantem tadi ya?
"Mau kemana?" Ulangi Sasa. Sampai Damas tidak dengar lagi, Sasa akan menjitaknya.
"Rahasia."
What? Tumben Damas main rahasia-rahasiaan. Biasanya sih Damas ngga begini, apa ada yang salah ya dengan otaknya. "Kamu kenapa?"
Damas menggeleng. "Enggak, emang kenapa?"
"Lah, ditanya malah balik nanya. Dasar Bambang." Damas terkekeh, ia mengusap kepala Sasa dari samping, gadisnya ini sungguh lucu, membuat Damas merasa sangat amat menyayanginya.
Kini mobil Damas berhenti di depan gedung perusahaan ternama di kota ini, Damas turun dan membukakan Sasa pintu, ia menggenggam tangan Sasa erat, membawa gadis itu mengikuti langkahnya. "Loh, ini kan kantor papa kamu?" Tanya Sasa, ia merasa tidak mengerti, kenapa Damas membawanya kemari.
"Iya, kamu diem aja ya."
Mereka terus berjalan, menaiki lift hingga sampai ke rooftop. Dan betapa terkejutnya Sasa melihat ada sebuah meja dengan hiasan bunga dan beberapa lilin yang tersusun rapi menuju meja makan.
Sasa masih bengong. Takjub meliputi tubuhnya, ini sungguh indah, bintang sedang banyak-banyaknya. Angin semilir menerpa wajah Sasa, Damas benar-benar romantis.
"Gimana suka?" Damas menuntun Sasa menuju meja yang sudah Damas persiapkan.
Sasa tersenyum. "Lebih dari suka sih ini."
"Yaudah ayo makan, aku udah siapin steak favorit kamu, nanti pulang juga aku belikan martabak mau?"
Sasa mengangguk antusias, ditawarin makanan coba, siapa yang bakal nolak. Ini mah, namanya rezeki gratis.
Mereka berdua makan dengan tenang, suasana diatas rooftop sebuah perusahaan ternama milik papa Damas, semakin menambah kesan romantis. Tempat ini, adalah tempat favorit Damas, diatas Rooftop ini, kalian bisa melihat seluruh kota Semarang. Apalagi untuk melihat bintang, disini adalah spot terbaik.
KAMU SEDANG MEMBACA
BETWEEN US
Teen FictionMenurutku dia segalanya, menurutnya aku sementara. Semenyakitkan itu. **** Samara Dwi Ratna, seorang gadis yang berambisi menjadi seorang Model terkenal dikota Jerman. Menjadi pacar seorang Damas Aksa Putra Dermawan, membuatnya sedikit merasakan kel...