(5) - Truth and Lie

1.3K 163 43
                                    

SKUY READERS!! HAPPY READING!!

KRING! KRING!! Bell pulangan pun berbunyi nyaring.

"Jadi Blaze... kau akan jadi MC lomba bulan depan?" Tanya Thorn.

"Iya..." Jawab Blaze singkat.

"Habisnya... aku tidak akan seperti ini jika perpisahan SMP kemaren MC sebenarnya tidak sakit. Haih... aku pasti bebas dari tugas ini sekarang..." Ujar Blaze dengan wajah datarnya.

"Kak Thorn ayo cepat!!" Teriak Solar dari atas Motor miliknya.

"Eh... ada pertamax tuh.. aku pulang dulu ya!" Ujar Thorn yang berlari ke arah Solar.

"Ya sudah... aku pulang dulu ya Taufan!" Ujar Blaze yang melambaikan tangannya dan pergi menuju gerbang sekolah.

"Sigh... ke kelasnya Kak Hali dulu deng jadinya..." Dengan cepat Taufan pergi menemui kakaknya di kelasnya.

"Hali. Nggak ikut rapat nih?" Tanya Gopal.

"Nggak.." Jawab Hali singkat.

"Ya... padahal kalau ada Hali pasti ada yang bisa menyangkal usulan kakel yang ribet." Ujar Ocho sedikit kecewa.

"Kan ada Dian..."

"Eh? Aku? Kenapa bawa-bawa namaku?" Tanya Dian yang menunjuk dirinya sendiri.

"Keluarin jurusmu kalau kakel minta yang aneh-aneh." Ujar Hali.

"Kak Pikachu!!" Teriak Taufan dari luar kelas. Hali pun menoleh ke asal suara.

"Nah tuh... bocah upan udah datang... aku pergi dulu ya..." Ujar Hali yang mengenakan tas ransel miliknya.

"Hali.. kirim salam ya!" Ujar Gempa.

"Hah? Iya!" Jawab Hali.

"Sudah ngobrolnya?" Tanya Taufan.

"Sudah... yuk..." ajak Hali.

.
.
.

Di perjalanan...

"Haih... kenapa nggak naik angkot aja? Pemakaman kan jauh Kak..." Ujar Taufan.

"Nggak jauh-jauh banget... sekolah kita itu dekat dengan tiga hal..." Larat Hali. "Pertama Rumah Gempa... kedua pemakaman... ketiga rumah sendiri." Tambah Hali.

"Jangan lupa... rumah sakit!" Tambah Taufan.

"Memangnya ada apa dengan rumah sakit?" Tanya Hali.

"Masa nggak tau sih? Kalau kakak sakit hati gara-gara dia... tinggal masuk rumah sakit aja..." Goda Taufan.

"Eh!?" Hali pun terkejut, "Sejak kapan jadi Bucin?" Tanya Hali.

"Uhm... sudah lama... kak Halinya aja yang ketinggalan jaman..." Jawab Taufan.

"Serah..." Ujar Hali yang memutar bola matanya malas.

Kemudian susana pun menjadi hening seketika. Mereka berdua terlarut dalam pikiran masing-masing. "Kak Hali..." Panggil Taufan yang mulai berbicara.

"Kenapa?"

Taufan pun terdiam sejenak, mengingat kejadian kemarin sepulang sekolah.

"Sigh...." Taufan pun menghela naas pelan, "Kemarin kakak ngapain disekolah?" Tanyanya.

"Rapat OSIS... kenapa?" Hali pun menatap Taufan.

"Sebelum rapat. Ngapain?" Tanya Taufan. "Kakak pergi kemana?"

"Eh?" Hali pun terkejut, mungkinkah adiknya ini tau tentang kelakukaannya selama ini? Membohongi adiknya dan selalu pergi bekerja bukannya... rapat beneran. Meski kadang memang ada rapat beneran.

Hold On [HaliTau] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang